Ahli Pastikan Kecanduan Game Bukan Gangguan Kesehatan Mental

Minggu, 27 Oktober 2019 - 16:12 WIB
Ahli Pastikan Kecanduan Game Bukan Gangguan Kesehatan Mental
Ahli Pastikan Kecanduan Game Bukan Gangguan Kesehatan Mental
A A A
LONDON - Dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Oxford, terungkap bahwa tidak ada bukti cukup untuk menunjukkan bahwa kecanduan bermain game dapat dikategorikan sebagai kelainan.

Studi ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap keputusan WHO (World Health Organisation) yang menyebutkan bahwa kencanduan game sebagai kondisi gangguan kesehatan mental. Kumpulan Berita Temuan Ilmuan yang Berkaitan dengan Alquran

Dikutip dari NintendoLIfe, hasil dari penelitian Oxford mengatakan bahwa game berperan sebagai pelepas penat. Profesor Andrew Pryzbylski, Director of Research di Oxford Internet Institute, sekaligus salah satu bagian dari peneliti mengatakan, WHO telah memanggil para peneliti untuk meneliti hubungan antara medis dengan akfitas gaming yang tidak sehat di antara para remaja.

Penelitian sebelumnya, lanjut Andrew, telah gagal memeriksa konteks luas terhadap yang terjadi dengan para remaja tersebut. “Untuk pertama kalinya, kami memberlakukan teori motivasional dan dasar sains terbuka untuk meneliti apakah kebutuhan psikologis seperti kepuasan dan rasa frustasi para remaja berhubungan dengan aktifitas gaming yang candu atau obsesif,” kata dia.

Menurut mereka, faktor psikologis dari gamer itu sendiri yang memengaruhi disfungsi gaming dan memicu kecanduan atau perilaku obsesif terhadap gim. Faktor tersebut bisa terdapat dalam tingkat stress atau emosional seseorang. Baca Juga: Berita Fakta-Fakta Hubungan Sains dengan Alquran

Dr. Netta Weinstein, dosen senior di Fakultas Psikologi Universitas Cardiff, yang juga bagian dari penelitian, mendesak para profesional kesehatan untuk melihat lebih dekat faktor-faktor yang mendasari kepuasan psikologis dan frustasi sehari-hari. “Hal ini untuk memahami mengapa sebagian kecil pemain gim merasa mereka harus terlibat dalam bermain gim dengan cara obsesif,” tegasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6619 seconds (0.1#10.140)