Ilmuwan Ciptakan Energi Terbarukan Dari Gelombang, Angin dan Matahari
loading...
A
A
A
BERLIN - Perusahaan listrik Jerman akan melakukan demonstrasi platform pembangkit listrik dari tiga jenis energi alam. SINN Power telah menguji modul konverter energi gelombang (air) selama lima tahun. Pelampung yang terpasang pada komponen rangka baja mampu menghasilkan energi saat gelombang mendorongnya ke atas dan ke bawah.
"Desain modular telah menjadi elemen kunci sejak kami mulai mengembangkan teknologi maritim yang memungkinkan fleksibilitas dan beragam aplikasi," kata CEO SINN Power, Philipp Sinn, dikutip dari Techxplore. BACA JUGA- NMI Pastikan Semua Kegiatan Bisnis Nissan di Indonesia Tetap Berjalan
Platform mengandalkan tiga sumber energi terbarukan yaitu gelombang, angin, dan matahari. Pemanfaatan tiga energi alam dalam satu modul dapat dikatakan sebagai yang pertama sejauh ini.
"Platform terapung dapat memasok energi terbarukan ke pulau-pulau di seluruh dunia dan berkontribusi pada implementasi di ladang angin lepas pantai seluruh dunia," tambahnya. BACA JUGA - Pabrik ditutup, NMI Tegaskan Produksi Livina Aman di Mitra Aliansi Mitsubishi
Perusahaan telah memperpanjang undangan ke produsen fotovoltaik surya untuk menguji peralatan mereka pada platform mengambang di musim gugur ini. Dimana sebuah platform tunggal dapat menampung susunan surya 20 kW dan empat turbin angin 6 kW.
Sifat modular dari sistem pembangkit listrik dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan industri. Suku cadang pengganti yang seragam dapat diperoleh dan dipasang dengan mudah. Artinya, platform ini dapat membantu menjaga biaya lebih rendah dari peralatan indutri yang ada saat ini.
"Selalu sama, super modular. Kami dapat menggunakan bagian yang sama dan elektronik yang sama terlepas dari konfigurasi mana yang dibangun. Jadi, dengan strategi ini, kami ingin masuk ke volume dan (menunjukkan) bahwa kekuatan gelombang sangat menarik terhadap matahari," kata Sinn.
Fitur lain dari sistem ini adalah jaringan sensor listrik yang secara terus-menerus memonitor penyimpangan, kondisi lingkungan dan potensi kesalahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan shutdown atau kerusakan yang serius.
"SINN Power adalah yang pertama menawarkan solusi energi untuk disesuaikan menggunakan gelombang, angin kecil dan fotovoltaik sesuai dengan kondisi iklim di setiap lokasi dan harga kompetitif dibandingkan dengan teknologi lainnya yang telah terbukti," tambah Sinn. BACA JUGA- NMI Pastikan Semua Kegiatan Bisnis Nissan di Indonesia Tetap Berjalan
Meski tergolong murah dan mudah digunakan, teknologi ini harus dapat menjelaskan tentang tantangan dan pertanyaan seputar ketahanan operasi. Sebuah industri tidak ingin menggunakan teknologi yang hanya memiliki masa aktif relatif pendek.
"Desain modular telah menjadi elemen kunci sejak kami mulai mengembangkan teknologi maritim yang memungkinkan fleksibilitas dan beragam aplikasi," kata CEO SINN Power, Philipp Sinn, dikutip dari Techxplore. BACA JUGA- NMI Pastikan Semua Kegiatan Bisnis Nissan di Indonesia Tetap Berjalan
Platform mengandalkan tiga sumber energi terbarukan yaitu gelombang, angin, dan matahari. Pemanfaatan tiga energi alam dalam satu modul dapat dikatakan sebagai yang pertama sejauh ini.
"Platform terapung dapat memasok energi terbarukan ke pulau-pulau di seluruh dunia dan berkontribusi pada implementasi di ladang angin lepas pantai seluruh dunia," tambahnya. BACA JUGA - Pabrik ditutup, NMI Tegaskan Produksi Livina Aman di Mitra Aliansi Mitsubishi
Perusahaan telah memperpanjang undangan ke produsen fotovoltaik surya untuk menguji peralatan mereka pada platform mengambang di musim gugur ini. Dimana sebuah platform tunggal dapat menampung susunan surya 20 kW dan empat turbin angin 6 kW.
Sifat modular dari sistem pembangkit listrik dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan industri. Suku cadang pengganti yang seragam dapat diperoleh dan dipasang dengan mudah. Artinya, platform ini dapat membantu menjaga biaya lebih rendah dari peralatan indutri yang ada saat ini.
"Selalu sama, super modular. Kami dapat menggunakan bagian yang sama dan elektronik yang sama terlepas dari konfigurasi mana yang dibangun. Jadi, dengan strategi ini, kami ingin masuk ke volume dan (menunjukkan) bahwa kekuatan gelombang sangat menarik terhadap matahari," kata Sinn.
Fitur lain dari sistem ini adalah jaringan sensor listrik yang secara terus-menerus memonitor penyimpangan, kondisi lingkungan dan potensi kesalahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan shutdown atau kerusakan yang serius.
"SINN Power adalah yang pertama menawarkan solusi energi untuk disesuaikan menggunakan gelombang, angin kecil dan fotovoltaik sesuai dengan kondisi iklim di setiap lokasi dan harga kompetitif dibandingkan dengan teknologi lainnya yang telah terbukti," tambah Sinn. BACA JUGA- NMI Pastikan Semua Kegiatan Bisnis Nissan di Indonesia Tetap Berjalan
Meski tergolong murah dan mudah digunakan, teknologi ini harus dapat menjelaskan tentang tantangan dan pertanyaan seputar ketahanan operasi. Sebuah industri tidak ingin menggunakan teknologi yang hanya memiliki masa aktif relatif pendek.