Dunia Semakin Sesak, HabEx Siap Diterjunkan Cari Bumi Baru
A
A
A
NEW YORK - Dengan bencana lingkungan yang menimpa Bumi dan populasi yang terus meningkat, NASA merencanakan sebuah misi pengiriman teleskop ke luar angkasa yang bakal dipakai untuk mencari bumi kedua yang bisa ditempati oleh manusia.
Teleskop ini adalah bagian dari misi Habitable Exoplanet Observatory (HabEx), yang akan mencari 'Bumi kedua' di mana umat manusia bisa tinggal.
Ini merupakan teleskop luar angkasa serupa dengan Hubble Space Telescope. Bedanya, HabEx mempunyai cermin yang jauh lebih besar (4 meter) ketimbang Hubble (2,4 meter).
"Tujuan kami adalah untuk melihat apakah kami dapat menemukan planet yang mirip dengan Bumi - yang dapat mendukung kehidupan," Profesor Scott Gaudi, seorang peneliti di Ohio State University, mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Digital Trends.
HabEx dilengkapi tirai penahan sinar selebar 52 meter berbentuk mirip bunga yang bisa dilipat saat peluncuran. Tirai ini berguna untuk memblok sinar dari bintang terdekat agar teleskop tersebut bisa mengenali sinar yang lebih redup di kejauhan
Proyek ini memiliki tiga tujuan. Pertama, ia akan mencari planet layak huni di dekatnya. Kedua, ia akan memetakan sistem planet terdekat dan menyelidiki berbagai jenis planet yang dapat ditemukan di dalamnya. Ketiga, ia akan menjelajahi bagian yang jauh dari alam semesta dalam spektrum ultraviolet.
HabEx dipresentasikan oleh NASA di pertemuan American Geophysical Union Fall di San Francisco, Amerika Serikat dan di acara SPIE Optical Engineering + Application di San Diego.
HabEx adalah satu dari empat misi konsep yang dipertimbangkan untuk menggantikan Hubble.
Teleskop ini adalah bagian dari misi Habitable Exoplanet Observatory (HabEx), yang akan mencari 'Bumi kedua' di mana umat manusia bisa tinggal.
Ini merupakan teleskop luar angkasa serupa dengan Hubble Space Telescope. Bedanya, HabEx mempunyai cermin yang jauh lebih besar (4 meter) ketimbang Hubble (2,4 meter).
"Tujuan kami adalah untuk melihat apakah kami dapat menemukan planet yang mirip dengan Bumi - yang dapat mendukung kehidupan," Profesor Scott Gaudi, seorang peneliti di Ohio State University, mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Digital Trends.
HabEx dilengkapi tirai penahan sinar selebar 52 meter berbentuk mirip bunga yang bisa dilipat saat peluncuran. Tirai ini berguna untuk memblok sinar dari bintang terdekat agar teleskop tersebut bisa mengenali sinar yang lebih redup di kejauhan
Proyek ini memiliki tiga tujuan. Pertama, ia akan mencari planet layak huni di dekatnya. Kedua, ia akan memetakan sistem planet terdekat dan menyelidiki berbagai jenis planet yang dapat ditemukan di dalamnya. Ketiga, ia akan menjelajahi bagian yang jauh dari alam semesta dalam spektrum ultraviolet.
HabEx dipresentasikan oleh NASA di pertemuan American Geophysical Union Fall di San Francisco, Amerika Serikat dan di acara SPIE Optical Engineering + Application di San Diego.
HabEx adalah satu dari empat misi konsep yang dipertimbangkan untuk menggantikan Hubble.
(wbs)