Diduga Evolusi SARS, Virus Pneumonia Gentayangi China
A
A
A
BEIJING - Virus pneumonia yang menyerang 59 orang disebabkan oleh jenis virus baru dari keluarga patogen yang termasuk SARS menyerang China
Infeksi ini pertama kali dikonfirmasikan pada 31 Desember di Wuhan, sebuah kota di China tengah dengan populasi lebih dari 11 juta jiwa. Pada awalnya penyakit ini memicu kekhawatiran tentang kebangkitan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang mirip flu.
Seperti dilansir dari Guardian, Para ahli telah menentukan sebelumnya bahwa jenis baru coronavirus berada di belakang wabah itu.
"Sebanyak 15 hasil positif dari coronavirus tipe baru telah terdeteksi" tulis kantor beritta AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa coronavirus baru tidak dapat dikecualikan sebagai kemungkinan penyebab penyakit.
China mengesampingkan kemungkinan wabah SARS, yang menewaskan ratusan orang lebih pada satu dekade lalu
Komisi kesehatan Wuhan mengatakan pada hari Minggu bahwa tujuh dari 59 pasien menderita sakit parah, tetapi tidak ada yang meninggal. Semua pasien menerima perawatan di karantina.
Delapan pasien telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit, kata kantor berita Xinhua, hari Rabu.
Rumor tentang kemungkinan wabah SARS menuai perhatian yang cukup besar di jagat media sosial pada awal bulan ini. Namun, pemerintah Tiongkok menyensor tagar #WuhanSARS dan menyelidiki delapan orang di Wuhan yang diduga menyebarkan informasi menyesatkan tentang wabah tersebut di media sosial. Menurut laporan Central China Television atau CCTV, pihak berwenang mengatakan belum ada bukti nyata penularan penyakit dari manusia ke manusia, dan tidak ada petugas kesehatan yang terinfeksi.
Beberapa pasien yang terinfeksi diketahui bekerja di pasar makanan laut di Wuhan. Media lokal melaporkan pasar tersebut juga menjual hewan hidup lainnya, termasuk burung, kelinci, dan ular, yang memicu kekhawatiran bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari hewan ke manusia.
Menurut WHO, virus corona dapat menginfeksi manusia dan hewan. Virus corona yang menyebabkan SARS ditelusuri dari musang, hewan liar yang digemari penduduk di bagian selatan Tiongkok, tempat epidemi pertama tersebar.
Infeksi ini pertama kali dikonfirmasikan pada 31 Desember di Wuhan, sebuah kota di China tengah dengan populasi lebih dari 11 juta jiwa. Pada awalnya penyakit ini memicu kekhawatiran tentang kebangkitan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang mirip flu.
Seperti dilansir dari Guardian, Para ahli telah menentukan sebelumnya bahwa jenis baru coronavirus berada di belakang wabah itu.
"Sebanyak 15 hasil positif dari coronavirus tipe baru telah terdeteksi" tulis kantor beritta AFP.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa coronavirus baru tidak dapat dikecualikan sebagai kemungkinan penyebab penyakit.
China mengesampingkan kemungkinan wabah SARS, yang menewaskan ratusan orang lebih pada satu dekade lalu
Komisi kesehatan Wuhan mengatakan pada hari Minggu bahwa tujuh dari 59 pasien menderita sakit parah, tetapi tidak ada yang meninggal. Semua pasien menerima perawatan di karantina.
Delapan pasien telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit, kata kantor berita Xinhua, hari Rabu.
Rumor tentang kemungkinan wabah SARS menuai perhatian yang cukup besar di jagat media sosial pada awal bulan ini. Namun, pemerintah Tiongkok menyensor tagar #WuhanSARS dan menyelidiki delapan orang di Wuhan yang diduga menyebarkan informasi menyesatkan tentang wabah tersebut di media sosial. Menurut laporan Central China Television atau CCTV, pihak berwenang mengatakan belum ada bukti nyata penularan penyakit dari manusia ke manusia, dan tidak ada petugas kesehatan yang terinfeksi.
Beberapa pasien yang terinfeksi diketahui bekerja di pasar makanan laut di Wuhan. Media lokal melaporkan pasar tersebut juga menjual hewan hidup lainnya, termasuk burung, kelinci, dan ular, yang memicu kekhawatiran bahwa virus itu mungkin telah ditularkan dari hewan ke manusia.
Menurut WHO, virus corona dapat menginfeksi manusia dan hewan. Virus corona yang menyebabkan SARS ditelusuri dari musang, hewan liar yang digemari penduduk di bagian selatan Tiongkok, tempat epidemi pertama tersebar.
(wbs)