Bukti - Bukti Virus Corona Tidak Bisa Dimusnahkan

Selasa, 28 Januari 2020 - 15:38 WIB
Bukti - Bukti Virus...
Bukti - Bukti Virus Corona Tidak Bisa Dimusnahkan
A A A
JAKARTA - Sebelum Virus Corona menteror China dan beberapa negara lainya, ternyata Virus Corona bukanlah wabah yang baru di dunia. Pasalnya Virus ini pernah mendera Arab Saudi.

SINDOnews mencatat, Pada tahun 2002 hingga 2004 pernah dianggap punah, namun Virus Corona yang menteror kembali Arab Saudi tahun 2012 dan menyebar lebih ke 26 negara, dengan total jumlah kasus 2500. BACA JUGA: Sejarah panjang Virus Corona di Dunia

Namun virus tersebut mereda tahun 2003 dan tidak ada lagi kasus penyakit ini semenjak tahun 2004.

Gejala SARS meliputi demam, tubuh menggigil, tubuh gatal-gatal dan menjadi pneumonia.

Virus ini awalnya diduga berasal dari onta, tetapi kemudian dengan cepat berpindah ke inang antar manusia.

Gejala meliputi demam, batuk, nafas pendek dan akhirnya pneumonia. BACA JUGA: Johnson & Johnson Klaim Temukan Formula Vaksin Virus Corona

Penyakit ini telah dianggap lebih mematikan dari SARS, dan tercatat 850 orang telah meninggal dari penyakit ini.

Coronavirus ditemukan pada 1960-an; yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksi pada ayam dan dua virus dari rongga hidung pasien manusia dengan flu biasa yang kemudian dinamai human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43 .

Anggota lain dari keluarga ini telah diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV pada 2012, dan 2019-nCoV pada 2019; sebagian besar dari ini telah terlibat dalam infeksi saluran pernapasan yang serius.

Pada tanggal 31 Desember 2019, jenis baru coronavirus, yang secara resmi ditetapkan sebagai 2019-nCoV oleh Organisasi Kesehatan Dunia , dilaporkan di Wuhan , Cina , yang bertanggung jawab atas wabah coronavirus Wuhan 2019-20 . Pada 24 Januari 2020,

Strain Wuhan telah diidentifikasi sebagai strain baru Betacoronavirus dari grup 2B dengan ~ 70% kesamaan genetik dengan SARS-CoV. [32] Virus tersebut diduga berasal dari ular , tetapi banyak peneliti terkemuka tidak setuju dengan kesimpulan ini.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2701 seconds (0.1#10.140)