Dicurigai Kremasi Massal Corona, Satelit Merahkan Kota Wuhan

Jum'at, 14 Februari 2020 - 16:57 WIB
Dicurigai Kremasi Massal...
Dicurigai Kremasi Massal Corona, Satelit Merahkan Kota Wuhan
A A A
WUHAN - Foto-foto kadar sulfur dioksida di China yang meningkat, membuat dunia semakin curiga bahwa China menutup-nutupi jumlah korban akibat virus Corona.

Seperti dilansir dari The Sun, Jumat (14/2/2020), Ilmuwan lingkungan Dr Jorge Emmanuel mengatakan kepada Health Care Without Harm bahwa pembakaran pasokan medis melepaskan sejumlah polutan. BACA JUGA: Fakta Corona Ditutupi, Satelit Beberkan Kadar Sulfur Dioksida di China

Bahkan berita berbahasa Mandarin, Initium, percaya bahwa pihak berwenang China telah mengkremasi mayat secara rahasia.

Sepuluh hari yang lalu mereka mewawancarai orang-orang yang bekerja di pusat kremasi lokal di Wuhan - tempat asal virus - yang mengatakan mayat dikirim langsung dari rumah sakit tanpa diidentifikasi dan ditambahkan ke catatan resmi. BACA JUGA: AS Pastikan Hanya Tuhan yang Bisa Hentikan Virus Corona

"Ada alasan untuk tetap skeptis tentang apa yang telah dibagikan China dengan dunia," kata koresponden DW News Asia Timur William Yang.
Dicurigai Kremasi Massal Corona, Satelit Merahkan Kota Wuhan

Sementara fakta dari Satelite dengan jelas membeberkan, Tingkat sulfur dioksida yang tinggi di Wuhan dan Chongqing yang dikarantina dapat menandakan kremasi massal, demikian klaim Peta satelit dalam beberapa hari terakhir telah mendeteksi tingkat SO2 yang mengkhawatirkan di sekitar Wuhan yang merupakan pusat penyebaran.

Satu peta dari Windy.com yang berbasis di Ceko menunjukkan tingkat sulfur dioksida di Wuhan pada 1.350 mikrogram per meter kubik (μg / m3) selama akhir pekan. Baca JUGA: Virus Corona Dibuat dari 2.000 Spesies Kelelawar Selama 8 Tahun

Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dosis yang aman adalah 500 ug / m3, Sementara Pemerintah Inggris mengatakan konsentrasi 15 menit 533 μg / m3 adalah "tinggi".
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1448 seconds (0.1#10.140)