UAI Sukses Gelar Seminar Ilmiah di Tengah Ancaman Virus Corona

Jum'at, 06 Maret 2020 - 07:51 WIB
UAI Sukses Gelar Seminar Ilmiah di Tengah Ancaman Virus Corona
UAI Sukses Gelar Seminar Ilmiah di Tengah Ancaman Virus Corona
A A A
JAKARTA - Di tengah merebaknya epidemik virus Corona, Universitas Al Azhar bersama organisasi Islam internasional, Rabithah Alam Islami berhasil menggelar Seminar Ilmiah Pemuda Tingkat ASEAN di Jakarta. Bertempat di Hotel Sultan, pemuda se-ASEAN dari lintas agama, para peserta dan pembicara menggaungkan sikap toleransi dan perdamaian dunia.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rabithah Alam Islami, Dr Muhammad Abdul Karim Al-Issa, dalam pidatonya di depan ratusan peserta seminar bertema Peran Pemuda dalam Mempresentasikan Sikap Toleransi dalam Islam dan Menyebarkan Perdamaian itu, menggarisbawahi pentingnya peran aktif pemuda membangun toleransi dan perdamaian. Baik di dalam diri bangsanya yang beragam, maupun dalam hubungan antarbangsa dengan mengedepankan nilai-nilai bersama. ”Kita bisa menggunakan nilai-nilai bersama untuk membangun toleransi,” katanya.

Menurut dia, dalam membangun toleransi dan perdamaian itu, kekuatan pemuda tak dapat diabaikan. Karena itu, pemberdayaan terhadap mereka mutlak diperlukan supaya mereka mampu berperan aktif. "Posisi pemuda itu merupakan landasan penting dalam mendukung dan mewakili toleransi serta menolak berbagai tindak diskriminasi dan intoleransi," kata Muhammad Abdul Karim Al-Issa.

Keberagaman bangsa, suku bangsa, serta agama dan kepercayaan merupakan realitas yang tak seorang pun bisa mengelak darinya. Sehingga adalah tugas bersama semua orang untuk menyuarakan pesan perdamaian dan toleransi.

Para pemuda harus difasilitasi untuk membicarakan masalah perdamaian dan toleransi ini di antara mereka sendiri. ”Perdamaian harus dilindungi dari berbagai pengaruh negatif, seperti kebencian,” imbuhnya.

Dia juga menekankan pentingnya semua orang mendukung terpeliharanya perdamaian dan toleransi. Alasannya, kedua hal itu merupakan kebutuhan bersama untuk membangun kehidupan mereka yang normal.

Dalam konteks ini, dia mengingatkan perlunya agama dan pendidikan dalam keluarga sehingga anak-anak sejak usia belianya telah memiliki paradigma berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai yang diharapkan. Pemuda dinilai memiliki pengaruh dalam bicara dengan sesamanya.

Sementara Rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Prof Asep Saefuddin, mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan Sekjen Rabithah Alam Islami Dr Muhammad Abdul Karim Al-Issa. Salah satunya mendapat gelar doktor honoris causa dari Universitas Negeri Islam Malang. ”Sebelumnya berkunjung dan berdialog dengan Presiden Joko Widodo, berkunjung ke MPR, ke PBNU, dan PP Muhammadiyah,” ungkapnya.

Asep mengatakan, pihakya mendapatkan kepercayaan Rabithah Alam Islami untuk menjadi panitia penyelenggara seminar tingkat ASEAN tersebut. Kampusnya mempunyai hubungan cukup baik dengan Rabithah Alam Islami sehingga selalu mereka mendukung program-program UAI.

Rabithah Alam Islami, kata Prof Asep, dalam pemikirannya selalu menyarakan Islam sebagai rahmatan lil alamin rahmat bagi semesta dengan kekuatan akhlakul karimah atau sikap terpuji. ”Pak Sekjen (Rabithah Alam Islami) mengungkapkan, pihaknya mempunyai keyakinan bahwa negara di seluruh dunia akan lebih tenang, lebih maju, mengedepankan toleransi, mengedapankan kerja sama dan tidak eksklusif. Pemuda diminta untuk memikirkan kemajuan negara masing-masing dan meningkatkan kerja sama dengan dunia,” paparnya.

Dalam pemikiran Rabithah Alam Islami, Islam tidak mengenal ekstrimisme. Islam itu moderat. Pemikiran-pemikiran Islam membawa rahmat bagi alam. ”Tidak mungkin ada misi ekstrem di dalam Islam. Tidak mungkin juga Islam membawa radikalisme yang destruktif. Memang ada beberapa oknum muslim yang berbuat radikal karena mereka tidak paham esensi dari Islam. Islam tidak untuk kepentingan kelompok tertentu yang berbuat destruktif untuk golongan lainnya,” ungkap Asep yang menerjemahkan pesan-pesan organisasi Islam Internasional tersebut.

Menurut Asep, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar. ”Mereka mencintai Indonesia. Di hadapan Presiden Jokowi, Pak Sekjen berpesan teruskan Islam Indonesia sebagai Islam yang penuh toleransi,” katanya lagi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UAI, Faisal Hendra, mengatakan, keberadaan Rabithah Alam Islami diharapkan menjadi panutan atau motor penggerak untuk pembentukan karakter anak muda. Yakni, anak muda yang semangat menegakkan perdamaian, toleranasi, dan antiradikalisme.

”Kebijakan Rabithah diterjemahkan dalam berbagai bentuk kegiatan. Ada yang sifatnya bantuan pendidikan, bantuan sosial, bantuan bencana alam dan sebagainya. Di bidang pemikian dan pembentukan karekter mereka melaksanakan berbagai kegiatan seminar-seminar. Tahun ini semangat tersebut diturunkan dalam rangkaian kunjungan di Indonesia,” bebernya.

Menurut Faisal, dua hari sebelum kepulangan ke Arab Saudi Sekjen Rabithah Alam Islami berharap bisa bertemu dengan pemuda dan lintasagama se-ASEAN. ”Al Azhar Indonesia dipercaya untuk menyelenggarakan seminar ini,” imbuhnya.

Seminar ilmiah ini sendiri diikuti pemuda dari enam negara ASEAN. "Ada 14 pembicara, enam orang dari ASEAN dan delapan lagi dari Indonesia. Kedatangan mereka tidak terpengaruh dengan merebaknya virus Corona secara global," sebut Faisal.

"Dari Indonesia kami undang utusan dari lintas agama dan mereka semua bersedia untuk datang," pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8292 seconds (0.1#10.140)