Peneliti Akui Sulit Mencari Tahu Gimana Alam Membentuk Corona
A
A
A
JAKARTA - Hasil riset Dr Kristian Andersen, seorang profesor imunolo yang menyatakan bahwa Virus Corona COVID-19 adalah buatan alam membuat bingung ilmuwan lain. Pasalnya virus ini sangat kuat dan mudah berevolusi dengan cepat dan semakin kuat.
Josie Golding, PhD, pemimpin epidemi di Wellcome Trust yang berbasis di Inggris, mengatakan temuan Andersen dan rekan-rekannya "sangat penting untuk membawa pandangan berbasis bukti bukan rumor yang telah beredar tentang asal-usul virus yang menyebabkan Covid-19." tuturny seperti dilansir The Sun. BACA JUGA: Begini Proses Alami Corona Terjadi dari Biasa Saja hingga Pandemi
Dia menambahkan: "Mereka menyimpulkan bahwa virus adalah produk dari evolusi alami yang mengakhiri spekulasi tentang rekayasa genetika yang disengaja." Baca Juga: BACA JUGA: Bukan Buatan Manusia, Ahli Imunologi Buktikan Corona Terbentuk Alami
Pertama Para peneliti menyebut kelelawar sebagai reservoir yang paling mungkin untuk Covid-19.
Dalam skenario lain yang diusulkan, mereka mengatakan virus dapat berevolusi dalam inang manusia, mungkin melalui sirkulasi terbatas yang tidak terdeteksi dalam populasi manusia sebelum awal epidemi.
Rekan penulis studi Andrew Rambaut mengingatkan bahwa sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui pada titik mana dari
Josie Golding, PhD, pemimpin epidemi di Wellcome Trust yang berbasis di Inggris, mengatakan temuan Andersen dan rekan-rekannya "sangat penting untuk membawa pandangan berbasis bukti bukan rumor yang telah beredar tentang asal-usul virus yang menyebabkan Covid-19." tuturny seperti dilansir The Sun. BACA JUGA: Begini Proses Alami Corona Terjadi dari Biasa Saja hingga Pandemi
Dia menambahkan: "Mereka menyimpulkan bahwa virus adalah produk dari evolusi alami yang mengakhiri spekulasi tentang rekayasa genetika yang disengaja." Baca Juga: BACA JUGA: Bukan Buatan Manusia, Ahli Imunologi Buktikan Corona Terbentuk Alami
Pertama Para peneliti menyebut kelelawar sebagai reservoir yang paling mungkin untuk Covid-19.
Dalam skenario lain yang diusulkan, mereka mengatakan virus dapat berevolusi dalam inang manusia, mungkin melalui sirkulasi terbatas yang tidak terdeteksi dalam populasi manusia sebelum awal epidemi.
Rekan penulis studi Andrew Rambaut mengingatkan bahwa sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui pada titik mana dari
(wbs)