Gempa Turki Disebabkan Operasi HAARP? Begini Fakta Sebenarnya
Kamis, 16 Februari 2023 - 16:12 WIB
Dikutip dari laman Britannica, Program Riset Auroral Aktif Frekuensi Tinggi atau HAARP adalah fasilitas ilmiah untuk mempelajari ionosfer, terletak di dekat Gakona, Alaska, AS. Instrumen utamanya adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), sebuah susunan dari 180 antena radio yang tersebar di area seluas 0,13 kilometer persegi.
Ionosfer yang terletak 50 kilometer di atas permukaan tanah sangat penting untuk radio karena frekuensi radio rendah dipantulkan dari ionosfer, memungkinkan komunikasi jarak jauh. Ionosfer juga merupakan tempat terjadinya aurora ketika partikel angin matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen.
Kemudian IRI mentransmisikan pada frekuensi antara 2,7 dan 10 MHz dengan kekuatan 3,6 megawatt. Ini mentransmisikan gelombang radio ke atas ke ionosfer, di mana mereka menyebabkan elektron bergerak dalam gelombang.
Begitu pentingnya ionosfer untuk komunikasi radio, pada awal 1990-an Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS mengusulkan proyek HAARP, dan Angkatan Udara memulai konstruksi pada tahun 1993. Lokasi dekat Gakona dipilih karena merupakan area tanah datar yang di wilayah Kutub Utara di mana aurora terjadi.
Lokasi HAARP berada di dekat jalan raya utama tetapi cukup terisolasi sehingga tidak ada sumber gangguan listrik atau radio di dekatnya. Kemudian tanggung jawab untuk mengoperasikan HAARP dialihkan ke University of Alaska Fairbanks pada tahun 2015.
Jessica Matthews, manajer program HAARP di University of Alaska Fairbanks, mengatakan kepada Reuters bahwa peralatan penelitian di situs HAARP tidak dapat menciptakan atau menimbulkan bencana alam. ”Gempa bumi baru-baru ini dan korban jiwa yang tragis di Turki ditimbulkan oleh bencana alam,” ucapnya.
Ionosfer yang terletak 50 kilometer di atas permukaan tanah sangat penting untuk radio karena frekuensi radio rendah dipantulkan dari ionosfer, memungkinkan komunikasi jarak jauh. Ionosfer juga merupakan tempat terjadinya aurora ketika partikel angin matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen.
Kemudian IRI mentransmisikan pada frekuensi antara 2,7 dan 10 MHz dengan kekuatan 3,6 megawatt. Ini mentransmisikan gelombang radio ke atas ke ionosfer, di mana mereka menyebabkan elektron bergerak dalam gelombang.
Begitu pentingnya ionosfer untuk komunikasi radio, pada awal 1990-an Angkatan Udara AS dan Angkatan Laut AS mengusulkan proyek HAARP, dan Angkatan Udara memulai konstruksi pada tahun 1993. Lokasi dekat Gakona dipilih karena merupakan area tanah datar yang di wilayah Kutub Utara di mana aurora terjadi.
Lokasi HAARP berada di dekat jalan raya utama tetapi cukup terisolasi sehingga tidak ada sumber gangguan listrik atau radio di dekatnya. Kemudian tanggung jawab untuk mengoperasikan HAARP dialihkan ke University of Alaska Fairbanks pada tahun 2015.
Jessica Matthews, manajer program HAARP di University of Alaska Fairbanks, mengatakan kepada Reuters bahwa peralatan penelitian di situs HAARP tidak dapat menciptakan atau menimbulkan bencana alam. ”Gempa bumi baru-baru ini dan korban jiwa yang tragis di Turki ditimbulkan oleh bencana alam,” ucapnya.
(wib)
tulis komentar anda