Kebisingan Lalu Lintas dan Polusi Udara Picu Hipertensi
Sabtu, 25 Maret 2023 - 11:50 WIB
LONDON - Kebisingan lalu lintas dan polusi udara yang terjadi di lingkungan tidak bisa dianggap remeh karena dapat memicu hipertensi. Menurut WHO, hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai kondisi seperti angina, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, dan kematian mendadak.
Sebuah studi peer-review baru, diterbitkan dalam jurnal JACC: Advances, menganalisis lebih dari 240.000 orang dan menyimpulkan bahwa suara lalu lintas dapat menyebabkan hipertensi. Dalam penelitian terbaru ini juga memasukan faktor polusi udara yang ikut mendorong menyebabkan hipertensi.
“Daerah yang bising cenderung memiliki tingkat polusi udara yang tinggi juga. Ternyata, tinggal di daerah yang bising dan tercemar meningkatkan risiko hipertensi,” kata Kazem Rahimi, profesor kedokteran kardiovaskular dan kesehatan masyarakat di Universitas Oxford, kepada CNN dikutip SINDOnews, Sabtu (25/3/2023).
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari partisipan berusia 40-69 tahun, yang awalnya tidak menderita hipertensi. Dari 240.000 peserta, sebanyak 21.140 orang menunjukkan mengalami insiden hipertensi primer.
Hal ini menunjukkan keterkaitan antara kondisi kesehatan seseorang dan kebisingan lalu lintas jalan. Para ilmuwan menambahkan bahwa tingkat kejadian hipertensi meningkat ketika polusi udara berada pada tingkat yang tinggi.
“Kami sedikit terkejut bahwa hubungan antara kebisingan lalu lintas jalan dan hipertensi sangat kuat bahkan setelah disesuaikan dengan polusi udara,” kata Jing Huang kepada HealthDay.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ketika tekanan di pembuluh darah terlalu tinggi sekitar 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Itu biasa tetapi bisa serius jika tidak diobati.
WHO menambahkan, hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai kondisi seperti angina, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, dan kematian mendadak. Menurut MedicalDaily, hipertensi memengaruhi 50% orang Amerika Serikat yang berusia di atas 20 tahun.
Sebuah studi peer-review baru, diterbitkan dalam jurnal JACC: Advances, menganalisis lebih dari 240.000 orang dan menyimpulkan bahwa suara lalu lintas dapat menyebabkan hipertensi. Dalam penelitian terbaru ini juga memasukan faktor polusi udara yang ikut mendorong menyebabkan hipertensi.
“Daerah yang bising cenderung memiliki tingkat polusi udara yang tinggi juga. Ternyata, tinggal di daerah yang bising dan tercemar meningkatkan risiko hipertensi,” kata Kazem Rahimi, profesor kedokteran kardiovaskular dan kesehatan masyarakat di Universitas Oxford, kepada CNN dikutip SINDOnews, Sabtu (25/3/2023).
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari partisipan berusia 40-69 tahun, yang awalnya tidak menderita hipertensi. Dari 240.000 peserta, sebanyak 21.140 orang menunjukkan mengalami insiden hipertensi primer.
Hal ini menunjukkan keterkaitan antara kondisi kesehatan seseorang dan kebisingan lalu lintas jalan. Para ilmuwan menambahkan bahwa tingkat kejadian hipertensi meningkat ketika polusi udara berada pada tingkat yang tinggi.
“Kami sedikit terkejut bahwa hubungan antara kebisingan lalu lintas jalan dan hipertensi sangat kuat bahkan setelah disesuaikan dengan polusi udara,” kata Jing Huang kepada HealthDay.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah ketika tekanan di pembuluh darah terlalu tinggi sekitar 140/90 mmHg atau lebih tinggi. Itu biasa tetapi bisa serius jika tidak diobati.
WHO menambahkan, hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai kondisi seperti angina, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tidak teratur, dan kematian mendadak. Menurut MedicalDaily, hipertensi memengaruhi 50% orang Amerika Serikat yang berusia di atas 20 tahun.
(wib)
tulis komentar anda