China Kembangkan Teknologi Siluman untuk Kapal Selam, Hindari Sonar dengan Meniru Suara Air

Senin, 27 Maret 2023 - 20:16 WIB
Peneliti China mengklaim telah mengembangkan perangkat pelapis baru yang dapat membantu kapal selam menghindari sonar musuh yang canggih dengan menyerupai suara air. Foto/19fortyfive/cmsa
BEIJING - Peneliti China mengklaim telah mengembangkan perangkat pelapis baru yang dapat membantu kapal selam menghindari sonar musuh yang canggih dengan menyerupai air. Kemampuan ini diterapkan pada kapal selam China untuk menghadapi kapal selam bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS).

Menurut para peneliti China, perangkat berbentuk ubin yang mereka kembangkan dapat menganalisis frekuensi sonar musuh dan menghasilkan gelombang suara yang berlawanan. Akibatnya operator sonar akan mengira kapal selam yang bergerak itu air.

Laman South China Morning Post yang berbasis di Hong Kong melaporkan, Tim Institut Teknologi Beijing mengklaim bahwa suara frekuensi rendah yang dihasilkan oleh ubin memiliki intensitas hingga 147 desibel. Intensitas ini lebih keras daripada konser rock dan cukup kuat untuk memblokir beberapa sonar aktif paling kuat yang digunakan oleh militer AS atau sekutunya.



Lebih lanjut, para insinyur China dapat menempelkan perangkat itu di seluruh lambung kapal selam untuk menghadapi sonar yang datang dari berbagai sudut. Satu unit ubin lengkap ini berukuran kurang dari setengah ketebalan batu bata.



Material ini dinamai berdasarkan fenomena yang diidentifikasi oleh fisikawan Inggris James Joule pada tahun 1842. Fenomena yang dikenal sebagai "magnetostriksi", di mana beberapa bahan meregang atau berkontraksi saat didekatkan dengan magnet.



Kemudian ilmuwan China membuat ubin aktif didasarkan pada teknologi yang dikenal sebagai material magnetostriktif raksasa (GMM). Pembuatan GMM membutuhkan unsur Tanah Langka yang mahal dan berat dalam jumlah yang signifikan, seperti Terbium dan Dysprosium, sehingga penggunaan teknologi tersebut masih terbatas.

“Frekuensi sonar aktif modern semakin rendah, dengan panjang gelombang melebihi satu meter. Jadi lapisan ubin pasif tidak lagi dapat memenuhi persyaratan tempur kapal selam yang tenang, sehingga dibutuhkan lapisan ubin aktif,” kata Wang Wenjie dan rekan-rekannya dalam jurnal Acta Armamentarii berbahasa Mandarin bulan lalu.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More