Dilapisi Karet Medusa Anti-Sonar, Kapal Selam Nuklir Rusia Jadi Semakin Senyap
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia mengaplikasikan teknologi terbaru karet Medusa untuk melapisi dua kapal selam bertenaga nuklir kelas Borei dan kelas Yassen. Karet khusus berteknologi canggih ini mampu meredam suara dari dalam kapal selam dan anti-sonar, sehingga membuat semakin senyap dan sulit terdeteksi.
Informasi tersebut berasal dari media Rusia Izvestia yang bekerja di Kementerian Pertahanan. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Rabu (7/9/2022), saat ini, kedua kapal selam itu sedang dalam proses pengerjaan.
Kapal selam kelas Borei diproyeksikan menjadi pembawa rudal jelajah, mirip dengan kapal selam kelas Ohio milik Amerika Serikat (AS). Hal serupa juga berlaku untuk kapal selam kelas Yassen. Kedua kelas kapal selam digerakkan dengan tenaga nuklir.
Lapisan baru dengan karet khusus dengan teknologi terbaru untuk kedua kapal selam itu disebut karet Medusa. Karet khusus ini memiliki dua fungsi, pertama melindungi suara yang berasal dari dalam kapal selam atau mematikan suara kapal selam. Kedua secara signifikan mampu mengurangi pantulan sonar musuh.
Mantan komandan kapal induk rudal kapal selam Rusia Igor Kurdin mengaku tidak terkejut dengan keputusan Kementerian Pertahanan Rusia menjadikan kapal selam kelas Yassen dan Borei menjadi yang pertama menerima lapisan baru karet Medusa. “Kapal selam Rusia yang paling berharga harus dilengkapi terlebih dahulu,” katanya reporter dari Izvestia.
Kapal selam kelas Yassen kelas Borei adalah masa depan armada kapal selam Rusia. Diketahui kapal selam 955 Borei dan 955A Borei-A saat ini sedang dibangun di Rusia. Para ahli mengatakan kapal selam kelas Borei menjadi kekuatan utama armada nuklir Rusia.
Setiap kapal selam akan membawa 16 rudal balistik antarbenua R-30 Bulava. Setiap rudal R-30 Bulava dilengkapi dengan beberapa hulu ledak nuklir.
Kapal selam kelas Yassen saat ini sedang dibangun sesuai dengan proyek baru, Yassen-M, yang lebih modern. Kapal selam ini sanggup menembakkan berbagai rudal jelajah sehingga mampu melawan target di laut, pantai, atau darat. Beberapa analis menyebutkan kapal selam kelas ini akan menjadi pembawa rudal hipersonik Zirkon.
Komandan Divisi Kapal Selam ke-31 Armada Utara, Laksamana Muda Stepan Kelbas, membandingkan kehadiran kapal selam dalam operasi militer sebagai permainan kucing dan tikus. Setiap kapal selam berusaha mencari kapal selam musuh, jadi perlu dilakukan secara senyap tanpa menimbulkan keributan.
Kelbas mengatakan tujuan utama kapal selam dalam medan perang adalah untuk mengantisipasi kapal selam lawan pembawa rudal, karena sanggup menembakkan 16 rudal balistik. Meskipun kapal selam Rusia akan menerima lapisan karet Medusa, benturan apa pun termasuk dengan batu, dasar laut, atau kapal selam lain dapat merusaknya, sehingga membuatnya mudah dideteksi.
“Bahkan jika ada kontak dengan kapal selam musuh, kita harus memulihkan siluman secepat mungkin, menggunakan setiap kesempatan: menghindari area yang mencurigakan, bersembunyi di mana saja, menggunakan balok es, suara biologis makhluk hidup yang hidup di semak belukar,” kata Kelbas di depan Izvestia.
Informasi tersebut berasal dari media Rusia Izvestia yang bekerja di Kementerian Pertahanan. Dikutip dari laman Bulgarian Military, Rabu (7/9/2022), saat ini, kedua kapal selam itu sedang dalam proses pengerjaan.
Kapal selam kelas Borei diproyeksikan menjadi pembawa rudal jelajah, mirip dengan kapal selam kelas Ohio milik Amerika Serikat (AS). Hal serupa juga berlaku untuk kapal selam kelas Yassen. Kedua kelas kapal selam digerakkan dengan tenaga nuklir.
Lapisan baru dengan karet khusus dengan teknologi terbaru untuk kedua kapal selam itu disebut karet Medusa. Karet khusus ini memiliki dua fungsi, pertama melindungi suara yang berasal dari dalam kapal selam atau mematikan suara kapal selam. Kedua secara signifikan mampu mengurangi pantulan sonar musuh.
Mantan komandan kapal induk rudal kapal selam Rusia Igor Kurdin mengaku tidak terkejut dengan keputusan Kementerian Pertahanan Rusia menjadikan kapal selam kelas Yassen dan Borei menjadi yang pertama menerima lapisan baru karet Medusa. “Kapal selam Rusia yang paling berharga harus dilengkapi terlebih dahulu,” katanya reporter dari Izvestia.
Kapal selam kelas Yassen kelas Borei adalah masa depan armada kapal selam Rusia. Diketahui kapal selam 955 Borei dan 955A Borei-A saat ini sedang dibangun di Rusia. Para ahli mengatakan kapal selam kelas Borei menjadi kekuatan utama armada nuklir Rusia.
Setiap kapal selam akan membawa 16 rudal balistik antarbenua R-30 Bulava. Setiap rudal R-30 Bulava dilengkapi dengan beberapa hulu ledak nuklir.
Kapal selam kelas Yassen saat ini sedang dibangun sesuai dengan proyek baru, Yassen-M, yang lebih modern. Kapal selam ini sanggup menembakkan berbagai rudal jelajah sehingga mampu melawan target di laut, pantai, atau darat. Beberapa analis menyebutkan kapal selam kelas ini akan menjadi pembawa rudal hipersonik Zirkon.
Komandan Divisi Kapal Selam ke-31 Armada Utara, Laksamana Muda Stepan Kelbas, membandingkan kehadiran kapal selam dalam operasi militer sebagai permainan kucing dan tikus. Setiap kapal selam berusaha mencari kapal selam musuh, jadi perlu dilakukan secara senyap tanpa menimbulkan keributan.
Kelbas mengatakan tujuan utama kapal selam dalam medan perang adalah untuk mengantisipasi kapal selam lawan pembawa rudal, karena sanggup menembakkan 16 rudal balistik. Meskipun kapal selam Rusia akan menerima lapisan karet Medusa, benturan apa pun termasuk dengan batu, dasar laut, atau kapal selam lain dapat merusaknya, sehingga membuatnya mudah dideteksi.
“Bahkan jika ada kontak dengan kapal selam musuh, kita harus memulihkan siluman secepat mungkin, menggunakan setiap kesempatan: menghindari area yang mencurigakan, bersembunyi di mana saja, menggunakan balok es, suara biologis makhluk hidup yang hidup di semak belukar,” kata Kelbas di depan Izvestia.
(wib)