Pameran Mumi di Meksiko Dikhawatirkan Jadi Pemicu Teror
Minggu, 02 April 2023 - 06:30 WIB
JAKARTA - Pameran mumi yang digelar di Guanajuato, Meskiko baru-baru ini membuat sekelompok peneliti dari National Institute of Anthropology and History, Meksiko, khawatir. Pasalnya puluhan mumi yang dipamerkan itu diyakini memiliki pertumbuhan jamur yang bisa mengganggu kesehatan warga Meksiko.
Mereka prihatin karena kondisi pameran diyakini tidak dilakukan dengan komprehensif. Perlindungan yang kurang justru akan membuat penyebaran pertumbuhan jamur akan sangat cepat buat para pengunjung.
"Yang lebih mengkhawatirkan lagi ada beberapa mumi yangdipamerkan tanpa adanya perlindungan khusus akan potensi penyebaran hayati yang berbahaya (biohazard)," bunyi keterangan resmi National Institute of Anthropology and History dikutip Daily Mail.
Observasi yang dilakukan National Institute of Anthropology and History memang menguatkan dugaan itu. Pasalnya dari beberapa foto yang diambil dari lokasi pameran ada beberapa mumi menunjukkan tanda kemungkinan berkembang biaknya koloni jamur. Hanya saja para ahli tidak merinci jenis pertumbuhan jamur apa yang mereka maksud.
"Ini semua harus dipelajari dengan hati-hati untuk melihat apakah ini adalah tanda-tanda risiko warisan budaya, serta bagi mereka yang menanganinya dan datang untuk melihatnya," imbau National Institute of Anthropology and History.
Disebutkan Daily Mail, mumi-mumi tersebut merupakan mayat-mayat yang tidak sengaja menjalani proses mumifikasi. Mayat-mayat tersebut ditemukan di wilayah Guanajuato, Meksiko pada 1860.
Sejumlah mayat masih memiliki rambut, kulit kasar dan pakaian asli mereka, sementara satu tampaknya memiliki pertumbuhan jamur. Mumi-mumi itu terawetkan secara alami, yang menurut sebagian orang disebabkan oleh iklim lokal dan lingkungan yang kaya mineral.
Mereka prihatin karena kondisi pameran diyakini tidak dilakukan dengan komprehensif. Perlindungan yang kurang justru akan membuat penyebaran pertumbuhan jamur akan sangat cepat buat para pengunjung.
"Yang lebih mengkhawatirkan lagi ada beberapa mumi yangdipamerkan tanpa adanya perlindungan khusus akan potensi penyebaran hayati yang berbahaya (biohazard)," bunyi keterangan resmi National Institute of Anthropology and History dikutip Daily Mail.
Observasi yang dilakukan National Institute of Anthropology and History memang menguatkan dugaan itu. Pasalnya dari beberapa foto yang diambil dari lokasi pameran ada beberapa mumi menunjukkan tanda kemungkinan berkembang biaknya koloni jamur. Hanya saja para ahli tidak merinci jenis pertumbuhan jamur apa yang mereka maksud.
"Ini semua harus dipelajari dengan hati-hati untuk melihat apakah ini adalah tanda-tanda risiko warisan budaya, serta bagi mereka yang menanganinya dan datang untuk melihatnya," imbau National Institute of Anthropology and History.
Disebutkan Daily Mail, mumi-mumi tersebut merupakan mayat-mayat yang tidak sengaja menjalani proses mumifikasi. Mayat-mayat tersebut ditemukan di wilayah Guanajuato, Meksiko pada 1860.
Sejumlah mayat masih memiliki rambut, kulit kasar dan pakaian asli mereka, sementara satu tampaknya memiliki pertumbuhan jamur. Mumi-mumi itu terawetkan secara alami, yang menurut sebagian orang disebabkan oleh iklim lokal dan lingkungan yang kaya mineral.
tulis komentar anda