Ahli Militer AS Ungkap Cara Hancurkan Senjata Termobarik TOS-1 Rusia

Sabtu, 08 April 2023 - 11:48 WIB
Pengerahan sistem senjata penyembur api berat TOS-1 Rusia menjadi perhatian serius karena mampu memberikan efek kerusakan yang menakutkan. Foto/Reuters/Twitter
WASHINGTON - Pengerahan sistem senjata penyembur api berat TOS-1 Rusia menjadi perhatian serius karena mampu memberikan efek kerusakan yang menakutkan. Pakar militer Amerika Serikat mengungkapkan rahasia untuk melumpuhkan senjata termobarik Rusia ini.

Apalagi Departemen Pertahanan Rusia pada 3 Maret 2023 secara resmi mengatakan sistem senjata TOS-1 digunakan pasukan lintas udara yang ditempatkan di Ukraina. Sistem senjata termobarik yang populer disebut Buratino mampu menyebabkan kerusakan serius pada personel atau infrastruktur militer Ukraina.

Pakar militer Amerika Serikat (AS) David Hambling yang dikutip Newsweek dan EurAsian Times mengatakan, hanya ada satu cara melumpuhkan sistem senjata TOS-1. Harus segera ditemukan posisinya dan dihancurkan jauh sebelum mencapai zona perang Ukraina.



Rusia menyebutkan sistem senjata penyembur api berat yang digunakan pasukan lintas udara merupakan varian terbaru, yaitu TOS-1A Soltsenpek (Blazing Sun). Sistem TOS-1 dan TOS-1A Rusia menggunakan proyektil dengan hulu ledak termobarik.



Saat dinyalakan, ledakan menggunakan oksigen di sekitarnya untuk menyebabkan ledakan suhu tinggi. Ledakan ini menciptakan ruang hampa yang sangat menghancurkan dan menyebabkan kematian personel militer akibat kerusakan signifikan pada organ dalam dan luka bakar kilat.

Menurut seorang ahli, senjata TOS-1A "sangat berbahaya" karena muatan ledakan awal meledak saat mengenai target. Kemudian wadah bahan bakar menyebar dengan oksigen di sekitarnya dan menghancurkan semua yang ada di sekitarnya.



Dikutip dari laman Bulgarian Military, Sabtu (8/4/2023), sistem senjata TOS-1A adalah versi terbaru dari sistem penyembur api TOS-1 yang dikembangkan pada tahun 2001. TOS-1 telah digunakan di Ukraina sejak awal perang dan menghancurkan posisi militer Ukraina.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More