Satelit RHESSI Milik NASA Jatuh di Atas Gurun Sahara
Jum'at, 21 April 2023 - 10:57 WIB
FLORIDA - Satelit RHESSI milik NASA yang sudah tidak berfungsi jatuh ke Bumi tepat di atas Gurun Sahara , Afrika. Satelit seberat 660 pon atau 299 kg mulai memasuki atmosfer Bumi pada Rabu 20 April 2023 pukul 8.21 malam.
“Departemen Pertahanan mengkonfirmasi bahwa pesawat ruang angkasa seberat 660 pon memasuki kembali atmosfer di atas wilayah Gurun Sahara, sekitar 26 derajat bujur dan 21,3 derajat lintang," tulis pejabat NASA dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (21/4/2023).
Ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell mengatakan, koordinat tersebut menunjukkan lokasi jatuh satelit RHESSI di dekat perbatasan Sudan-Mesir. “RHESSI bergerak ke timur laut ketika turun,” katanya.
Sebagian besar pesawat ruang angkasa kemungkinan besar terbakar di atmosfer Bumi, meskipun beberapa bagian diperkirakan akan sampai ke tanah. Tidak ada laporan kerusakan yang ditimbulkan dari jatuhnya satelit RHESSI.
Diketahui, satelit RHESSI atau Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan roket Pegasus XL pada tahun 2002. Satelit ini diluncurkan dalam misi untuk mempelajari matahari.
RHESSI ditugaskan untuk mencitrakan elektron berenergi tinggi yang membawa sebagian besar energi yang dilepaskan dalam semburan matahari. “Sebelum RHESSI, tidak ada gambar sinar gamma atau gambar sinar-X berenergi tinggi yang diambil dari semburan matahari,” keterangan NASA.
Satelit RHESSI terus beroperasi hingga 2018. Selama bertugas satelit RHESSI mendokumentasikan ukuran suar matahari, dari nanoflare kecil hingga superflare masif puluhan ribu kali lebih besar dan lebih eksplosif. Setelah tidak berfungsi, satelit RHESSI melayang di atas orbit sampai akhirnya jatuh kembali ke Bumi pada April 2023.
“Departemen Pertahanan mengkonfirmasi bahwa pesawat ruang angkasa seberat 660 pon memasuki kembali atmosfer di atas wilayah Gurun Sahara, sekitar 26 derajat bujur dan 21,3 derajat lintang," tulis pejabat NASA dikutip SINDOnews dari laman Space, Jumat (21/4/2023).
Ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell mengatakan, koordinat tersebut menunjukkan lokasi jatuh satelit RHESSI di dekat perbatasan Sudan-Mesir. “RHESSI bergerak ke timur laut ketika turun,” katanya.
Sebagian besar pesawat ruang angkasa kemungkinan besar terbakar di atmosfer Bumi, meskipun beberapa bagian diperkirakan akan sampai ke tanah. Tidak ada laporan kerusakan yang ditimbulkan dari jatuhnya satelit RHESSI.
Diketahui, satelit RHESSI atau Reuven Ramaty High Energy Solar Spectroscopic Imager diluncurkan ke orbit rendah Bumi dengan roket Pegasus XL pada tahun 2002. Satelit ini diluncurkan dalam misi untuk mempelajari matahari.
RHESSI ditugaskan untuk mencitrakan elektron berenergi tinggi yang membawa sebagian besar energi yang dilepaskan dalam semburan matahari. “Sebelum RHESSI, tidak ada gambar sinar gamma atau gambar sinar-X berenergi tinggi yang diambil dari semburan matahari,” keterangan NASA.
Satelit RHESSI terus beroperasi hingga 2018. Selama bertugas satelit RHESSI mendokumentasikan ukuran suar matahari, dari nanoflare kecil hingga superflare masif puluhan ribu kali lebih besar dan lebih eksplosif. Setelah tidak berfungsi, satelit RHESSI melayang di atas orbit sampai akhirnya jatuh kembali ke Bumi pada April 2023.
tulis komentar anda