WMO Prediksi Cuaca Panas Ekstrem Akan Melanda Indonesia Bulan Depan
Jum'at, 05 Mei 2023 - 18:36 WIB
JENEWA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hari ini memperingatkan kemungkinan besar fenomena cuaca El Nino, sehingga akan membuat rekor panas baru salah satu di Indonesia.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan sekitar 60 persen kemungkinan terjadinya El Nino pada akhir Juli, sementara 80 persen kemungkinan fenomena tersebut terjadi pada akhir September.
El Nino adalah pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia dengan kekeringan di beberapa tempat sementara hujan lebat di tempat lain.
Fenomena tersebut terakhir tercatat pada 2018 hingga 2019.
PBB mengatakan delapan tahun terakhir telah menjadi rekor terpanas, meskipun efek pendinginan La Nina mereda hampir setengah dari periode itu.
Tanpa fenomena cuaca itu, situasi pemanasan bisa memburuk.
"La Nina bertindak sebagai rem sementara atas kenaikan suhu global. Perkembangan El Nino kemungkinan besar akan mengarah pada peningkatan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan peluang untuk memecahkan rekor suhu", kata Kepala WMO Petteri Taalas dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (5/5/2023)
Sampai sekarang, tidak ada indikasi kekuatan atau durasi El Nino yang sebenarnya. Empat tahun lalu, fenomena itu dianggap lemah, namun antara 2014 dan 2016, dianggap kuat dengan konsekuensi yang parah.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) memperkirakan sekitar 60 persen kemungkinan terjadinya El Nino pada akhir Juli, sementara 80 persen kemungkinan fenomena tersebut terjadi pada akhir September.
El Nino adalah pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia dengan kekeringan di beberapa tempat sementara hujan lebat di tempat lain.
Fenomena tersebut terakhir tercatat pada 2018 hingga 2019.
PBB mengatakan delapan tahun terakhir telah menjadi rekor terpanas, meskipun efek pendinginan La Nina mereda hampir setengah dari periode itu.
Tanpa fenomena cuaca itu, situasi pemanasan bisa memburuk.
"La Nina bertindak sebagai rem sementara atas kenaikan suhu global. Perkembangan El Nino kemungkinan besar akan mengarah pada peningkatan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan peluang untuk memecahkan rekor suhu", kata Kepala WMO Petteri Taalas dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Jumat (5/5/2023)
Sampai sekarang, tidak ada indikasi kekuatan atau durasi El Nino yang sebenarnya. Empat tahun lalu, fenomena itu dianggap lemah, namun antara 2014 dan 2016, dianggap kuat dengan konsekuensi yang parah.
tulis komentar anda