Kurang Oksigen, Alasan Serangga Jarang Ditemukan di Laut
Minggu, 07 Mei 2023 - 12:15 WIB
Filogenetik molekuler terbaru telah mengajarkan, bahwa baik krustasea dan serangga adalah bagian dari keluarga yang sama, yakni pankrustacea, dan bahwa serangga adalah cabang yang meninggalkan laut dan disesuaikan dengan tanah. Mereka berbagi fitur penting, sebuah exoskeleton yang terdiri dari lapisan lilin dan kutikula keras.
"Serangga beradaptasi dengan lingkungan terestrial, mereka mengembangkan gen unik yang menciptakan enzim yang disebut multicopper oxidase-2 (MCO2) yang membantu mereka mengeraskan kutikula mereka," jelasnya.
MCO2 memediasi reaksi, di mana oksigen molekuler mengoksidasi senyawa yang disebut katekolamin dalam kutikula. Kemudian mengubahnya menjadi agen yang mengikat dan mengeraskan permukaan.
"Ini berbeda dengan krustasea yang mengeraskan kutikula mereka menggunakan kalsium dari air laut sebagai gantinya. Ini membuat tanah jauh lebih cocok untuk serangga, karena kelimpahan oksigen. Laut sekarang merupakan lingkungan yang keras, karena kurangnya oksigen dan kelimpahan organismenya," sambungnya.
Tapi bukan hanya bahwa laut tidak lagi ramah untuk serangga. Pengerasan dan pengeringan kutikula melalui jalur MCO2 mengarah ke biomaterial yang tidak hanya protektif, tetapi juga ringan.
"Serangga beradaptasi dengan lingkungan terestrial, mereka mengembangkan gen unik yang menciptakan enzim yang disebut multicopper oxidase-2 (MCO2) yang membantu mereka mengeraskan kutikula mereka," jelasnya.
MCO2 memediasi reaksi, di mana oksigen molekuler mengoksidasi senyawa yang disebut katekolamin dalam kutikula. Kemudian mengubahnya menjadi agen yang mengikat dan mengeraskan permukaan.
"Ini berbeda dengan krustasea yang mengeraskan kutikula mereka menggunakan kalsium dari air laut sebagai gantinya. Ini membuat tanah jauh lebih cocok untuk serangga, karena kelimpahan oksigen. Laut sekarang merupakan lingkungan yang keras, karena kurangnya oksigen dan kelimpahan organismenya," sambungnya.
Tapi bukan hanya bahwa laut tidak lagi ramah untuk serangga. Pengerasan dan pengeringan kutikula melalui jalur MCO2 mengarah ke biomaterial yang tidak hanya protektif, tetapi juga ringan.
(san)
tulis komentar anda