Salju Abadi Papua Terancam Hilang Akibat El Nino Tahun Depan
Selasa, 16 Mei 2023 - 17:46 WIB
PAPUA - Fenomena alam El Nino yang mengakibatkan peningkatan suhu panas tak hanya berdampak pada lapisan es Antartika. Faktanya Salju Abadu di Puncak Jaya, Papua, menyusut sangat cepat.
Luas tutupan es salju berketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut ini menciut sampai 98%, dari 19,3 km2 pada 1850 menjadi hanya 0,34 km2 pada 2020.
Data terbaru dari satelit Sentinel-2A juga menunjukkan penyusutan luas tutupan es Papua tak terbendung: menjadi sebesar 0,27 km2 pada Juli 2021 dan 0,23 km2 pada April 2022.
Ini terlihat dari hasil pemantauan berkala oleh tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2010 hingga 2022. Temuan turut diperkuat dengan hasil penelitian BMKG bersama The Ohio State University, Amerika Serikat.
Selama 2010-2015, kami mendapati es menipis sekitar 5 m dengan laju penipisan 1,05 m per tahun.
Pada November 2015-2016, penipisan es sangat signifikan: hingga 5 m. Ini kemungkinan disebabkan oleh efek El Niño 2015–2016 yang amat kuat.
Pada awal 2021, berdasarkan foto udara, kami mendapati ketebalan es telah berkurang 12,5 m lagi sejak November 2016 atau setara dengan laju penipisan sekitar 2,5 m per tahun.
Seperti dilansir dari Conversation, menggunakan pemodelan CORDEX-SEA dan data observasi untuk memprediksi hilangnya tutupan es Papua berdasarkan proyeksi iklim di masa depan.
Luas tutupan es salju berketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut ini menciut sampai 98%, dari 19,3 km2 pada 1850 menjadi hanya 0,34 km2 pada 2020.
Data terbaru dari satelit Sentinel-2A juga menunjukkan penyusutan luas tutupan es Papua tak terbendung: menjadi sebesar 0,27 km2 pada Juli 2021 dan 0,23 km2 pada April 2022.
Ini terlihat dari hasil pemantauan berkala oleh tim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2010 hingga 2022. Temuan turut diperkuat dengan hasil penelitian BMKG bersama The Ohio State University, Amerika Serikat.
Selama 2010-2015, kami mendapati es menipis sekitar 5 m dengan laju penipisan 1,05 m per tahun.
Pada November 2015-2016, penipisan es sangat signifikan: hingga 5 m. Ini kemungkinan disebabkan oleh efek El Niño 2015–2016 yang amat kuat.
Pada awal 2021, berdasarkan foto udara, kami mendapati ketebalan es telah berkurang 12,5 m lagi sejak November 2016 atau setara dengan laju penipisan sekitar 2,5 m per tahun.
Seperti dilansir dari Conversation, menggunakan pemodelan CORDEX-SEA dan data observasi untuk memprediksi hilangnya tutupan es Papua berdasarkan proyeksi iklim di masa depan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda