Kapal Selam Titan Dibuat Berdasarkan Teknologi NASA, Dirancang Beroperasi 4 Km di Laut Dalam
Rabu, 21 Juni 2023 - 20:27 WIB
FLORIDA - Kapal selam Titan yang hilang di dasar Samudra Atlantik dibuat berdasarkan teknologi yang digunakan NASA. Kerja sama antara OceanGate dan NASA menghasilkan kapal selam Titan yang kecil, namun memiliki lambung kokoh untuk mengatasi tekanan kuat di laut dalam.
Menurut OceanGate, kolaborasi dengan NASA tersebut terwujud melalui perjanjian Space Act untuk membuat kapal selam khusus laut dalam. Para insinyur di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama membantu membuat kapal selam Titan dengan keahliannya.
OceanGate yang berbasis di Washington berkonsultasi dengan para insinyur di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama selama pengembangan kapal selam laut dalam, Titan. Hasilnya kapal selam Titan memiliki kemampuan menyelam di laut dalam hingga 4.000 meter atau 13.123 kaki.
“Keahlian NASA dalam desain dan susunan penempatan serat otomatis dari lambung komposit sangat berharga dalam proyek ini,” kata pendiri dan CEO OceanGate Stockton Rush dalam pernyataan Maret 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (21/6/2023).
Rush menjelaskan, kapal selam Titan memiliki lambung kokoh untuk mengatasi tekanan kuat di laut dalam karena dibuat dari serat karbon yang biasa digunakan dalam misi luar angkasa. Termasuk juga protokol manufaktur yang digunakan, sehingga menghasilkan kapal selam yang ringan dibandingkan kapal selam berawak lainnya.
“Pengurangan berat ini memungkinkan kapal selam kami membawa muatan yang jauh lebih besar. Kami gunakan untuk membawa lima awak, seorang pilot, peneliti, dan spesialis misi,” tutur Rush.
Namun, kapal selam Titan hilang saat menyelam ke situs bangkai kapal Titanic di dasar samudra Atlantik sedalam 12.500 kaki atau sekitar 3.810 meter. Kapal selam Titan membawa 5 awak dinyatakan hilang pada hari Minggu 18 Juni 2023.
Kontak dengan kapal selam Titan hilang sekitar satu jam 45 menit setelah berangkat dari kapal induknya untuk turun ke kedalaman samudra Atlantik. Diperkirakan kapal selam itu memiliki cukup oksigen untuk menopang awaknya selama sekitar 96 jam ketika hilang.
Tidak jelas apa yang salah atau di mana Titan sekarang berada, meskipun pencarian intensif sedang dilakukan. Pesawat P8 Poseidon yang dioperasikan Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Halifax (Joint Rescue Coordination Centre Halifax/JRCC Halifax) Kanada dikabarkan menangkap sinyal benturan di dekat lokasi bangkai kapal Titanic.
Menurut OceanGate, kolaborasi dengan NASA tersebut terwujud melalui perjanjian Space Act untuk membuat kapal selam khusus laut dalam. Para insinyur di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama membantu membuat kapal selam Titan dengan keahliannya.
OceanGate yang berbasis di Washington berkonsultasi dengan para insinyur di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA di Alabama selama pengembangan kapal selam laut dalam, Titan. Hasilnya kapal selam Titan memiliki kemampuan menyelam di laut dalam hingga 4.000 meter atau 13.123 kaki.
“Keahlian NASA dalam desain dan susunan penempatan serat otomatis dari lambung komposit sangat berharga dalam proyek ini,” kata pendiri dan CEO OceanGate Stockton Rush dalam pernyataan Maret 2022 dikutip SINDOnews dari laman Space, Rabu (21/6/2023).
Rush menjelaskan, kapal selam Titan memiliki lambung kokoh untuk mengatasi tekanan kuat di laut dalam karena dibuat dari serat karbon yang biasa digunakan dalam misi luar angkasa. Termasuk juga protokol manufaktur yang digunakan, sehingga menghasilkan kapal selam yang ringan dibandingkan kapal selam berawak lainnya.
“Pengurangan berat ini memungkinkan kapal selam kami membawa muatan yang jauh lebih besar. Kami gunakan untuk membawa lima awak, seorang pilot, peneliti, dan spesialis misi,” tutur Rush.
Namun, kapal selam Titan hilang saat menyelam ke situs bangkai kapal Titanic di dasar samudra Atlantik sedalam 12.500 kaki atau sekitar 3.810 meter. Kapal selam Titan membawa 5 awak dinyatakan hilang pada hari Minggu 18 Juni 2023.
Baca Juga
Kontak dengan kapal selam Titan hilang sekitar satu jam 45 menit setelah berangkat dari kapal induknya untuk turun ke kedalaman samudra Atlantik. Diperkirakan kapal selam itu memiliki cukup oksigen untuk menopang awaknya selama sekitar 96 jam ketika hilang.
Tidak jelas apa yang salah atau di mana Titan sekarang berada, meskipun pencarian intensif sedang dilakukan. Pesawat P8 Poseidon yang dioperasikan Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan Halifax (Joint Rescue Coordination Centre Halifax/JRCC Halifax) Kanada dikabarkan menangkap sinyal benturan di dekat lokasi bangkai kapal Titanic.
(wib)
tulis komentar anda