Bisa Picu Gempa, Gali Inti Bumi Jauh Lebih Sulit daripada Pusat Matahari

Kamis, 29 Juni 2023 - 10:44 WIB
Kesulitannya melebihi meneliti Matahari, gali inti Bumi bisa memicu gempa besar. FOTO/ LIVE SCIENCE
LONDON - Sekelompok ilmuwan melakukan penelitian pada inti Bumi dan menemukan tingkat kesulitan yang jauh lebih sulit daripada meneliti pusat matahari. Bahkan pada inti Bumi jauh lebih berbahaya karena bisa picu gempa.



Dari hasil penelitian gelombang gempa dan suhu inti bumi, ilmuwan Australia mendapati, bahwa tingkat perubahan suhu di kedalaman 3.000 km di bawah permukaan Bumi itu jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.



Selain itu, di dalaman mesosfer (mantel Bumi) dan di daerah perbatasan inti Bumi, tingkat perubahannya adalah tiga kali lebih tinggi dari prediksi sebelumnya.

Dr. Hrvoje Tkalcic, geofisikawan dari The Australian National University / Universitas Nasional Australia seperti dilansir dari situs teknologi Spacedaily baru-baru ini mengatakan,

“Di perbatasan mesosfer dan inti bumi lebih banyak mengalami perubahan daripada di permukaan bumi. Derajat perbedaan antar inti cair dengan mantel padat itu jauh lebih besar bedanya dibanding antar udara dengan permukaan tanah. Pusat bumi seperti mengandung sebuah asteroid. Karena itu, tingkat kesulitan penelitian tentang pusat Bumi itu jauh lebih rumit daripada meneliti pusat matahari.” tutur Hrvoje Tkalcic

Para peneliti menemukan, suhu di dalaman mantel Bumi itu mencapai 3.000 – 3.500 derajat Celcius, dengan nilai tekanan sekitar 125GPa, atau sekitar 12.500 unit tekanan atmosfer.

Suhu dan sifat materi lainnya seperti tingkat perubahan komposisi kimia dan kepadatannya akan mempengaruhi velocity atau kecepatan menembus bumi.

Menurut para peneliti, besar kemungkinan hal itu akibat pengaruh dari radioaktif dan suhu di perbatasan antara inti dan mantel Bumi.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More