Mengapa Anak Alexander Agung Tidak Bisa Jadi Pewaris Takhta? Ini Alasannya

Senin, 10 Juli 2023 - 14:05 WIB
Alexander Agung meninggal pada usia 32 tahun dan mewariskan kerajaan yang luas membentang dari Balkan hingga Pakistan. Foto/Wikipedia/Live Science
SKOPJE - Alexander Agung meninggal pada usia 32 tahun dan mewariskan kerajaan yang luas membentang dari Balkan hingga Pakistan. Sepeninggalnya tidak ada keturunannya yang meneruskan takhta, meskipun diketahui Alexander Agung punya dua anak .

Alexander Agung naik takhta Makedonia pada usia 20 tahun dan meninggal hanya 12 tahun kemudian, setelah menaklukkan salah satu kerajaan terbesar di dunia kuno, Porus. Menjadi pertanyaan apa yang dialami ahli warisnya sehingga tak ada yang meneruskan takhtanya.

Ian Worthington, profesor sejarah kuno di Macquarie University di Sydney, Australia, dalam bukunya "Alexander the Great: A Reader" (Routledge, 2012 ) menyebutkan, Alexander Agung memiliki satu atau bahkan mungkin dua anak (semua laki-laki). Salah satunya, yang dikenal sebagai Alexander IV, putranya dengan istrinya Roxana dan yang lain dikenal sebagai "Herakles dari Makedonia", putra dari Barsine, seorang selir.





“Roxana adalah putri seorang kepala suku di Bactria, sebuah daerah di Asia Tengah. Pasukan Alexander menangkapnya saat penyerangan di wilayah tersebut dan menikah dengannya sekitar tahun 327 SM,” tulis Ian Worthington.

Tapi Alexander tidak melihat putranya, Roxana mengandung ketika Alexander Agung meninggal di Babilonia pada tahun 323 SM. Sedangkan Herakles dari Makedonia lahir dari seorang selir bernama Barsine, wanita bangsawan Persia, sekitar tahun 327 SM, yang usianya empat tahun lebih tua dari Alexander Agung.

Beberapa sarjana di zaman modern mempertanyakan apakah Alexander sebenarnya adalah ayah dari anak yang dikandung Barsine, karena tidak pernah secara resmi mengakui anak tersebut. Tetapi tampaknya ada konsensus di antara beberapa sarjana modern bahwa Heracles adalah putra kandung Alexander Agung.

Ini Alasan Anak Alexander Agung Tidak Menjadi Pewaris Takhta?

Setelah Alexander Agung meninggal karena penyakit misterius pada usia 32 tahun, tidak ada pewaris yang meneruskan takhtanya. Saat itu istrinya sedang mengandung Alexander IV, pada saat itu belum diketahui apakah anaknya laki-laki atau perempuan.

Sedangkan Herakles dari Makedonia dinilai bukan anak sah, sehingga mempersulit klaimnya atas takhta Alexander Agung. “Anak laki-laki itu tidak pernah menjadi kandidat untuk menggantikannya karena anak dari seorang selir," kata Worthington kepada Live Science melalui email.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More