Misteri Makam Alexander Agung, Ilmuwan Telusuri 2 Lokasi di Italia dan Mesir
loading...
A
A
A
KAIRO - Misteri lokasi makam Alexander Agung masih menjadi misteri karena tidak ada catatan yang menyebut tempatnya secara detail. Para ilmuwan menelusuri dua tempat di Italia dan Mesir yang diperkirakan jadi lokasi makam Alexander Agung.
Sosok Alexander Agung sangat termasyur setelah mampu menaklukkan wilayah yang membentang dari Balkan hingga Pakistan modern pada usia 32 tahun. Namun, sampai saat ini tidak ada yang tahu tempat peristirahatn terakhir Jenderal Besar Makedonia yang meninggal di Babilonia pada tahun 323 SM.
Chris Naunton, seorang Egyptologist dan Direktur Robert Anderson Research Charitable Trust berbasis di Inggris, dalam bukunya "Searching for the Lost Tombs of Egypt" (Thames & Hudson, 2018), menyebutkan makam Alexander Agung berada di Mesir. Salah satu jenderalnya, Ptolemeus, membawa tubuh Alexander Agung ke Memphis, Mesir, pada tahun 321 SM.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa jenazah Alexander Agung kemungkinan besar disimpan di Memphis (sebuah kota kuno yang terletak di dekat Kairo) hingga sebuah makam dibangun di Alexandria dan jenazahnya dipindahkan ke makam tersebut. “Tidak jelas kapan ini terjadi, tetapi mungkin memakan waktu beberapa dekade,” tulis Naunton.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada akhir abad ketiga SM, makam lain untuk Alexander, yang dikenal sebagai "Sema" atau "Soma," dibangun di Aleksandria. “Ini tampaknya menjadi makam terakhir tempat Alexander ditempatkan,” kata Naunton dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (10/4/2023).
Meskipun lokasi makam terakhirnya tidak diketahui, ada dua lokasi yang diperkirakan jadi tempat jenazah Alexander Agung mungkin pernah ditempatkan untuk sementara waktu. Salah satunya ada di sebuah makam di Aleksandria timur yang dikenal sebagai "makam pualam".
Selain itu, ada sarkofagus yang dibangun untuk Nectanebo II, seorang firaun yang terpaksa melarikan diri dari Mesir sekitar tahun 343 SM ketika Persia menyerang. Ada legenda lama bahwa sarkofagus itu menahan tubuh Alexander untuk sementara waktu, setelah pertama kali dibawa ke Memphis dari Babilonia.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada musim gugur 2020 di majalah Egyptology Kmt, Andrew Chugg, seorang peneliti independen, telah mengidentifikasi sebuah blok dengan perisai bintang (simbol yang terkait dengan Alexander). Sekarang berada di museum batu St Apollonia di Venesia, Italia, yang dia yakini sebagai bagian dari sarkofagus Nectanebo II.
“Saya telah menunjukkan bahwa itu sangat cocok dengan sisi panjang sarkofagus Nectanebo II," kata Chugg kepada Live Science. Chugg telah mengidentifikasi beberapa area di Alexandria yang diperkirakan sebagai makan Alexander Agung.
Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir, mengatakan kepada Live Science bahwa menurutnya makam Alexander Agung terletak di daerah yang sekarang dikenal sebagai pemakaman Latin di El-Shatby, di Alexandria. Dia yakin makam Alexander Agung bisa jadi ditemukan di masa depan.
Sosok Alexander Agung sangat termasyur setelah mampu menaklukkan wilayah yang membentang dari Balkan hingga Pakistan modern pada usia 32 tahun. Namun, sampai saat ini tidak ada yang tahu tempat peristirahatn terakhir Jenderal Besar Makedonia yang meninggal di Babilonia pada tahun 323 SM.
Chris Naunton, seorang Egyptologist dan Direktur Robert Anderson Research Charitable Trust berbasis di Inggris, dalam bukunya "Searching for the Lost Tombs of Egypt" (Thames & Hudson, 2018), menyebutkan makam Alexander Agung berada di Mesir. Salah satu jenderalnya, Ptolemeus, membawa tubuh Alexander Agung ke Memphis, Mesir, pada tahun 321 SM.
Baca Juga
Catatan sejarah menunjukkan bahwa jenazah Alexander Agung kemungkinan besar disimpan di Memphis (sebuah kota kuno yang terletak di dekat Kairo) hingga sebuah makam dibangun di Alexandria dan jenazahnya dipindahkan ke makam tersebut. “Tidak jelas kapan ini terjadi, tetapi mungkin memakan waktu beberapa dekade,” tulis Naunton.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa pada akhir abad ketiga SM, makam lain untuk Alexander, yang dikenal sebagai "Sema" atau "Soma," dibangun di Aleksandria. “Ini tampaknya menjadi makam terakhir tempat Alexander ditempatkan,” kata Naunton dikutip SINDOnews dari laman Live Science, Senin (10/4/2023).
Meskipun lokasi makam terakhirnya tidak diketahui, ada dua lokasi yang diperkirakan jadi tempat jenazah Alexander Agung mungkin pernah ditempatkan untuk sementara waktu. Salah satunya ada di sebuah makam di Aleksandria timur yang dikenal sebagai "makam pualam".
Selain itu, ada sarkofagus yang dibangun untuk Nectanebo II, seorang firaun yang terpaksa melarikan diri dari Mesir sekitar tahun 343 SM ketika Persia menyerang. Ada legenda lama bahwa sarkofagus itu menahan tubuh Alexander untuk sementara waktu, setelah pertama kali dibawa ke Memphis dari Babilonia.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada musim gugur 2020 di majalah Egyptology Kmt, Andrew Chugg, seorang peneliti independen, telah mengidentifikasi sebuah blok dengan perisai bintang (simbol yang terkait dengan Alexander). Sekarang berada di museum batu St Apollonia di Venesia, Italia, yang dia yakini sebagai bagian dari sarkofagus Nectanebo II.
“Saya telah menunjukkan bahwa itu sangat cocok dengan sisi panjang sarkofagus Nectanebo II," kata Chugg kepada Live Science. Chugg telah mengidentifikasi beberapa area di Alexandria yang diperkirakan sebagai makan Alexander Agung.
Zahi Hawass, mantan menteri barang antik Mesir, mengatakan kepada Live Science bahwa menurutnya makam Alexander Agung terletak di daerah yang sekarang dikenal sebagai pemakaman Latin di El-Shatby, di Alexandria. Dia yakin makam Alexander Agung bisa jadi ditemukan di masa depan.
(wib)