Ini Penyebab Ikan Laut Dalam Kebanyakan Mirip Alien
Senin, 17 Juli 2023 - 17:00 WIB
JAKARTA - Ikan laut dalam telah mengembangkan sifat unik untuk berkembang di habitatnya yang dikenal ekstrem. Banyak ikan di laut dalam menyerupai alien dengan struktur gigi raksasa, tubuh bercahaya, dan bola mata menonjol.
Penampilan aneh ikan laut dalam merupakan cerminan dari lingkungan ekstrem yang ditinggali. Sebagian besar laut dalam, sekitar 200 meter di bawah permukaan, memiliki sistem tekanan tinggi, rendah cahaya, dan sumber makanan langka, dan dingin dengan suhu rata-rata 4 derajat Celcius.
“Laut dalam adalah tempat yang sangat keras untuk mencari makan. Jadi banyak hewan benar-benar harus menyesuaikan beberapa adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan itu,” kata Mary McCarthy, ahli biologi ikan di Monterey Bay Aquarium di California, kepada Live Sains, Senin (17/7/2023).
Tanpa banyak kesempatan untuk menemukan makanan, ikan laut dalam telah mengembangkan sifat untuk membantu menangkap mangsa, salah satu yang paling menakutkan adalah rahang yang besar. Misalnya, ikan viper Sloane (Chauliodus sloani) memiliki taring yang sangat besar sehingga tidak dapat menutup mulutnya tanpa menusuk otaknya.
Gigi setajam silet ini juga transparan, artinya mereka bisa menyembunyikan senjatanya dari mangsa hingga terlambat. Ikan laut dalam lainnya seperti belut pelican (Eurypharynx pelecanoides) memiliki mulut yang, ketika diregangkan, memenuhi sebagian besar tubuhnya.
Beberapa predator laut dalam memiliki senjata rahasia yang membuat mereka menjadi magnet mangsa, yaitu bioluminescence. Ini merupakan kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri, seperti ikan seadevil hitam betina, atau anglerfish laut dalam.
Ikan ini memikat mangsanya dengan menggunakan cahaya yang menyala dalam gelap di ujung tongkat yang dipasang di kepalanya, mirip dengan umpan di ujung pancing. Cahaya ini dapat menarik mangsa, karena sebagian makhluk laut mengira itu makhluk bercahaya kecil.
Penampilan aneh ikan laut dalam merupakan cerminan dari lingkungan ekstrem yang ditinggali. Sebagian besar laut dalam, sekitar 200 meter di bawah permukaan, memiliki sistem tekanan tinggi, rendah cahaya, dan sumber makanan langka, dan dingin dengan suhu rata-rata 4 derajat Celcius.
“Laut dalam adalah tempat yang sangat keras untuk mencari makan. Jadi banyak hewan benar-benar harus menyesuaikan beberapa adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan itu,” kata Mary McCarthy, ahli biologi ikan di Monterey Bay Aquarium di California, kepada Live Sains, Senin (17/7/2023).
Tanpa banyak kesempatan untuk menemukan makanan, ikan laut dalam telah mengembangkan sifat untuk membantu menangkap mangsa, salah satu yang paling menakutkan adalah rahang yang besar. Misalnya, ikan viper Sloane (Chauliodus sloani) memiliki taring yang sangat besar sehingga tidak dapat menutup mulutnya tanpa menusuk otaknya.
Gigi setajam silet ini juga transparan, artinya mereka bisa menyembunyikan senjatanya dari mangsa hingga terlambat. Ikan laut dalam lainnya seperti belut pelican (Eurypharynx pelecanoides) memiliki mulut yang, ketika diregangkan, memenuhi sebagian besar tubuhnya.
Beberapa predator laut dalam memiliki senjata rahasia yang membuat mereka menjadi magnet mangsa, yaitu bioluminescence. Ini merupakan kemampuan untuk menghasilkan cahaya sendiri, seperti ikan seadevil hitam betina, atau anglerfish laut dalam.
Ikan ini memikat mangsanya dengan menggunakan cahaya yang menyala dalam gelap di ujung tongkat yang dipasang di kepalanya, mirip dengan umpan di ujung pancing. Cahaya ini dapat menarik mangsa, karena sebagian makhluk laut mengira itu makhluk bercahaya kecil.
tulis komentar anda