12 Fakta Menarik Luar Angkasa, Ruang yang Begitu Sunyi
Rabu, 16 Agustus 2023 - 08:31 WIB
Saat matahari mati, akan menjadi raksasa merah dan menyelimuti bumi dan segala isinya. Tapi jangan khawatir, hal itu diperkirakan baru terjadi 5 miliar tahun lagi.
6. Energi Surya Melimpah di Bumi
Lebih banyak energi matahari yang menghantam Bumi setiap jam daripada yang digunakan planet ini dalam setahun. Penggunaan energi surya telah meningkat 20 persen setiap tahun selama 15 tahun terakhir. Menurut Yale Environment, sebanyak 98,9 gigawatt energi matahari diproduksi pada 2017. Meski terlihat besar, jumlah energi ini hanya menyumbang 0,7 persen dari penggunaan listrik tahunan dunia.
7. Logam Lengket di Luar Angkasa
Jika dua jenis logam yang sama bersentuhan di ruang angkasa, maka akan saling menempel secara permanen.
Efek luar biasa ini disebut pengelasan dingin. Itu terjadi karena atom-atom dari masing-masing potongan logam tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa mereka adalah potongan logam yang berbeda, sehingga gumpalan-gumpalan itu bergabung menjadi satu.
Fenomena ini tidak akan terjadi di Bumi karena ada udara dan air yang memisahkan potongan-potongan itu. Efeknya memiliki banyak implikasi untuk konstruksi pesawat ruang angkasa dan masa depan konstruksi berbasis logam dalam ruang hampa.
8. Asteroid Terbesar
Asteroid terbesar di tata surya adalah bongkahan batu luar angkasa raksasa bernama Ceres Asteroid ini berdiameter hampir 600 mil. Luas permukaan Ceres kira-kira sama dengan luas daratan India atau Argentina. Lokasinya di antara Mars dan Jupiter.
6. Energi Surya Melimpah di Bumi
Lebih banyak energi matahari yang menghantam Bumi setiap jam daripada yang digunakan planet ini dalam setahun. Penggunaan energi surya telah meningkat 20 persen setiap tahun selama 15 tahun terakhir. Menurut Yale Environment, sebanyak 98,9 gigawatt energi matahari diproduksi pada 2017. Meski terlihat besar, jumlah energi ini hanya menyumbang 0,7 persen dari penggunaan listrik tahunan dunia.
7. Logam Lengket di Luar Angkasa
Jika dua jenis logam yang sama bersentuhan di ruang angkasa, maka akan saling menempel secara permanen.
Efek luar biasa ini disebut pengelasan dingin. Itu terjadi karena atom-atom dari masing-masing potongan logam tidak memiliki cara untuk mengetahui bahwa mereka adalah potongan logam yang berbeda, sehingga gumpalan-gumpalan itu bergabung menjadi satu.
Fenomena ini tidak akan terjadi di Bumi karena ada udara dan air yang memisahkan potongan-potongan itu. Efeknya memiliki banyak implikasi untuk konstruksi pesawat ruang angkasa dan masa depan konstruksi berbasis logam dalam ruang hampa.
8. Asteroid Terbesar
Asteroid terbesar di tata surya adalah bongkahan batu luar angkasa raksasa bernama Ceres Asteroid ini berdiameter hampir 600 mil. Luas permukaan Ceres kira-kira sama dengan luas daratan India atau Argentina. Lokasinya di antara Mars dan Jupiter.
tulis komentar anda