Gara-gara Polusi Suara, Monyet Ini Berkomunikasi lewat Bau
Senin, 02 Oktober 2023 - 15:43 WIB
JAKARTA - Banyaknya pembangunan dan pembalakan hutan bikin habitat monyet Tamarin Pied di Brazil ikut terancam punah. Para ahli khawatir perluasan kota akan membuat keadaan menjadi lebih sulit bagi para monyet-monyet untuk tinggal di kawasan kota Manaus.
Dikutip dari BBC News, Senin (2/10) habitat Tamarin Pied di luar Manaus perlahan-lahan kian ramai. Primata ini hanya mempunyai sedikit ruang untuk tinggal, dan kebisingan membuat mereka lebih sulit berkomunikasi satu sama lain.
Oleh sebab itu, mereka mulai menjadikan aroma sebagai tanda untuk berkomunikasi. Tamarin Pied meninggalkan bau tertentu sebagai pesan kepada monyet lainnya.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa tanda aroma Tamarin Pied meningkat bersamaan dengan peningkatan tingkat desibel - makin keras. Tim yang melakukan penelitian menemukan bahwa peningkatan kebisingan disebabkan oleh suara yang dibuat oleh manusia, seperti kebisingan mobil atau pesawat terbang atas perluasan pembangunan tempat tinggal atau perkotaan.
Salah satu peneliti mengatakan bahwa penandaan aroma bukanlah cara yang baik bagi hewan untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Hal ini berarti bahwa kelompok Tamarin Pied dapat dengan mudah terpisah satu sama lain.
Mereka mengatakan apa yang dilakukan oleh primata berukuran 32 cm ini sangat mengesankan, melihat tamarin berhasil beradaptasi begitu cepat, mereka juga khawatir dengan dampak dan keberlangsungan akan spesies tersebut.
Baca Juga: Aksi Stop Impor Monyet dari Indonesia
Tempat Tinggalnya Kecil
Tamarin Pied atau yang dalam bahasa latin disebut dengan Sanguinus Bicolor, dan dikenal juga dengan Tamarin berwajah telanjang Brasil, memiliki salah satu wilayah jelajah terkecil dari semua primata di dunia.
Dikutip dari BBC News, Senin (2/10) habitat Tamarin Pied di luar Manaus perlahan-lahan kian ramai. Primata ini hanya mempunyai sedikit ruang untuk tinggal, dan kebisingan membuat mereka lebih sulit berkomunikasi satu sama lain.
Oleh sebab itu, mereka mulai menjadikan aroma sebagai tanda untuk berkomunikasi. Tamarin Pied meninggalkan bau tertentu sebagai pesan kepada monyet lainnya.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa tanda aroma Tamarin Pied meningkat bersamaan dengan peningkatan tingkat desibel - makin keras. Tim yang melakukan penelitian menemukan bahwa peningkatan kebisingan disebabkan oleh suara yang dibuat oleh manusia, seperti kebisingan mobil atau pesawat terbang atas perluasan pembangunan tempat tinggal atau perkotaan.
Salah satu peneliti mengatakan bahwa penandaan aroma bukanlah cara yang baik bagi hewan untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Hal ini berarti bahwa kelompok Tamarin Pied dapat dengan mudah terpisah satu sama lain.
Mereka mengatakan apa yang dilakukan oleh primata berukuran 32 cm ini sangat mengesankan, melihat tamarin berhasil beradaptasi begitu cepat, mereka juga khawatir dengan dampak dan keberlangsungan akan spesies tersebut.
Baca Juga: Aksi Stop Impor Monyet dari Indonesia
Tempat Tinggalnya Kecil
Tamarin Pied atau yang dalam bahasa latin disebut dengan Sanguinus Bicolor, dan dikenal juga dengan Tamarin berwajah telanjang Brasil, memiliki salah satu wilayah jelajah terkecil dari semua primata di dunia.
tulis komentar anda