Sisa-sisa Kulit Manusia Ditemukan di Situs Sejarah Ukraina
Jum'at, 22 Desember 2023 - 17:58 WIB
KIEV - Sekelompok peneliti menemukan sisa-sisa kulit manusia situs sejarah di pemakaman Scythian yang tersebar di selatan Ukraina.
Penemuan ini merupakan temuan penting yang memberikan wawasan baru tentang budaya Scythian. Scythian adalah bangsa nomaden yang hidup di stepa Eurasia pada abad ke-7 hingga abad ke-3 SM. Mereka dikenal sebagai pejuang yang tangguh dan ahli berburu.
“Penemuan yang mengejutkan adalah adanya dua sampel kulit manusia, yang untuk pertama kalinya memberikan bukti langsung dari klaim sejarawan Yunani kuno Herodotus bahwa orang Skit menggunakan kulit musuh mereka yang telah mati untuk membuat barang,” tulis tim arkeolog. dipimpin oleh Luise Orsted Brandt dari Universitas Kopenhagen seperti dilansir dari Science Alert
Sisa-sisa kulit yang ditemukan oleh para peneliti berasal dari situs pemakaman Scythian yang tersebar di selatan Ukraina.
Situs-situs ini telah lama digali oleh para arkeolog, tetapi baru-baru ini para peneliti menggunakan metode analisis baru untuk menganalisis sisa-sisa kulit tersebut.
Analisis tersebut menunjukkan bahwa beberapa sampel dari tempat anak panah sebenarnya berasal dari manusia. Hal ini menunjukkan bahwa Scythian sering menggunakan anak panah untuk membunuh manusia, bukan hanya hewan.
Penemuan ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa Scythian adalah bangsa yang agresif dan sering terlibat dalam konflik.
Kedua, hal ini menunjukkan bahwa Scythian memiliki teknologi militer yang maju. Ketiga, hal ini menunjukkan bahwa Scythian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya dan sejarah Eurasia.
Penemuan ini merupakan temuan penting yang memberikan wawasan baru tentang budaya Scythian. Scythian adalah bangsa nomaden yang hidup di stepa Eurasia pada abad ke-7 hingga abad ke-3 SM. Mereka dikenal sebagai pejuang yang tangguh dan ahli berburu.
“Penemuan yang mengejutkan adalah adanya dua sampel kulit manusia, yang untuk pertama kalinya memberikan bukti langsung dari klaim sejarawan Yunani kuno Herodotus bahwa orang Skit menggunakan kulit musuh mereka yang telah mati untuk membuat barang,” tulis tim arkeolog. dipimpin oleh Luise Orsted Brandt dari Universitas Kopenhagen seperti dilansir dari Science Alert
Sisa-sisa kulit yang ditemukan oleh para peneliti berasal dari situs pemakaman Scythian yang tersebar di selatan Ukraina.
Situs-situs ini telah lama digali oleh para arkeolog, tetapi baru-baru ini para peneliti menggunakan metode analisis baru untuk menganalisis sisa-sisa kulit tersebut.
Analisis tersebut menunjukkan bahwa beberapa sampel dari tempat anak panah sebenarnya berasal dari manusia. Hal ini menunjukkan bahwa Scythian sering menggunakan anak panah untuk membunuh manusia, bukan hanya hewan.
Penemuan ini memiliki beberapa implikasi penting. Pertama, hal ini menunjukkan bahwa Scythian adalah bangsa yang agresif dan sering terlibat dalam konflik.
Kedua, hal ini menunjukkan bahwa Scythian memiliki teknologi militer yang maju. Ketiga, hal ini menunjukkan bahwa Scythian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya dan sejarah Eurasia.
(wbs)
tulis komentar anda