Pecahan Benda Langit yang Meledak di Jerman Ternyata Meteorit Super Langka
Rabu, 07 Februari 2024 - 19:00 WIB
JAKARTA - Benda langit yang meledak di atas wilayah Jerman pada 21 Januari 2024 lalu ternyata masuk kategori meteorit super langka. Meteorit ini merupakan pecahan dari asteroid 2024 BX1 yang terbakar di atmosfer dan meledak di atas wilayah Jerman.
Tak lama setelah peristiwa terbakarnya asteroid 2024 BX1 sejumlah peneliti menemukan pecahan meteorit di sebuah ladang di kota Ribbeck, sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut Berlin.
Dilansir dari IFL Science, Rabu (7/2/2024), hasil analisis menunjukkan batuan itu termasuk kelompok langka achondrites yang dikenal sebagai aubrites. Hanya ada 87 sampel yang diketahui dari jenis batuan angkasa ini dari 17 lokasi secara global.
"Berdasarkan perbandingan terhadap jatuhnya Aubrés, kami dapat membuat klasifikasi kasar dari meteorit Ribbeck dengan relatif cepat," kata Dr. Ansgar Greshake, kepala ilmiah Museum Koleksi Meteorit.
"Ini menegaskan pentingnya koleksi ilmiah untuk penelitian. Sampai saat ini, hanya ada materi dari sebelas jatuh aubrite yang diamati di koleksi di seluruh dunia."
Aubrites terlihat sangat berbeda dari meteorit lainnya. Meteorit biasanya berwarna terang dan jika memiliki kerak fusi maka akan berwarna cokelat.
"Aubrites terlihat lebih seperti granit keabu-abuan dan terutama terdiri dari magnesium silikat enstatite dan forsterite," kata Dr. Christopher Hamann, yang terlibat dalam klasifikasi awal meteorit.
Tak lama setelah peristiwa terbakarnya asteroid 2024 BX1 sejumlah peneliti menemukan pecahan meteorit di sebuah ladang di kota Ribbeck, sekitar 80 kilometer di sebelah barat laut Berlin.
Dilansir dari IFL Science, Rabu (7/2/2024), hasil analisis menunjukkan batuan itu termasuk kelompok langka achondrites yang dikenal sebagai aubrites. Hanya ada 87 sampel yang diketahui dari jenis batuan angkasa ini dari 17 lokasi secara global.
"Berdasarkan perbandingan terhadap jatuhnya Aubrés, kami dapat membuat klasifikasi kasar dari meteorit Ribbeck dengan relatif cepat," kata Dr. Ansgar Greshake, kepala ilmiah Museum Koleksi Meteorit.
"Ini menegaskan pentingnya koleksi ilmiah untuk penelitian. Sampai saat ini, hanya ada materi dari sebelas jatuh aubrite yang diamati di koleksi di seluruh dunia."
Aubrites terlihat sangat berbeda dari meteorit lainnya. Meteorit biasanya berwarna terang dan jika memiliki kerak fusi maka akan berwarna cokelat.
"Aubrites terlihat lebih seperti granit keabu-abuan dan terutama terdiri dari magnesium silikat enstatite dan forsterite," kata Dr. Christopher Hamann, yang terlibat dalam klasifikasi awal meteorit.
tulis komentar anda