Ini Obat Termahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp65,6 Miliar
Kamis, 21 Maret 2024 - 09:15 WIB
JAKARTA - Obat termahal di dunia saat ini dipegang oleh Lenmeldy, obat terapi gen untuk penyakit leukodystrofi metakromatik (MLD). Harganya selangit, mencapai USD4,2 juta atau sekira Rp65,6 miliar. Kelangkaan penyakit ini menjadi salah satu faktor di balik harga terapi gen yang fantastis.
MLD adalah penyakit neurodegeneratif yang menyerang balita. Penyakit ini merenggut kemampuan untuk berbicara dan berjalan dengan cepat. Sekitar setengah dari penderitanya meninggal, dan sisanya hidup dalam keadaan vegetatif, membawa beban berat bagi keluarga.
Meskipun mengerikan, MLD tergolong penyakit yang sangat langka. Di Amerika Serikat, hanya sekitar 40 anak yang didiagnosis dengan MLD setiap tahunnya.
Dilansir dari MIT Technology Review, Kamis (21/3/2024), Orchard Therapeutics, pembuat Lenmeldy, terapi gen MLD, menjelaskan bahwa harga USD4,2 juta mencerminkan nilai perawatan ini bagi pasien dan keluarga. Orchard mempekerjakan 160 orang untuk mengembangkan Lenmeldy, jauh lebih banyak daripada jumlah anak yang dapat mereka obati dalam beberapa tahun ke depan.
Namun, Maxx Chatsko, pendiri Solt DB, perusahaan yang mengumpulkan data tentang produk biotek, memprediksi bahwa Lenmeldy akan mengalami kesulitan secara komersial, seperti terapi gen lainnya.
Terapi gen MLD telah disetujui di Eropa sejak tiga tahun lalu dengan harga yang sedikit lebih murah. Namun, Orchard hanya menghasilkan USD12,7 juta dari penjualan produk selama sebagian besar tahun lalu, menunjukkan jumlah pasien yang sangat terbatas.
Meskipun harganya mahal, Lenmeldy menawarkan harapan bagi penderita MLD. Terapi gen ini menambahkan gen yang hilang ke sel sumsum tulang anak-anak, membalikkan akar penyebab kondisi di otak. Banyak anak yang menerima Lenmeldy dalam uji coba sejak tahun 2010 telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa dan menjalani kehidupan normal.
Kelompok independen seperti Institute for Clinical and Economic Review (ICER) bahkan menilai bahwa terapi gen MLD memiliki nilai ekonomis, dengan perkiraan biaya antara USD2,3 hingga USD3,9 juta.
MLD adalah penyakit neurodegeneratif yang menyerang balita. Penyakit ini merenggut kemampuan untuk berbicara dan berjalan dengan cepat. Sekitar setengah dari penderitanya meninggal, dan sisanya hidup dalam keadaan vegetatif, membawa beban berat bagi keluarga.
Meskipun mengerikan, MLD tergolong penyakit yang sangat langka. Di Amerika Serikat, hanya sekitar 40 anak yang didiagnosis dengan MLD setiap tahunnya.
Dilansir dari MIT Technology Review, Kamis (21/3/2024), Orchard Therapeutics, pembuat Lenmeldy, terapi gen MLD, menjelaskan bahwa harga USD4,2 juta mencerminkan nilai perawatan ini bagi pasien dan keluarga. Orchard mempekerjakan 160 orang untuk mengembangkan Lenmeldy, jauh lebih banyak daripada jumlah anak yang dapat mereka obati dalam beberapa tahun ke depan.
Namun, Maxx Chatsko, pendiri Solt DB, perusahaan yang mengumpulkan data tentang produk biotek, memprediksi bahwa Lenmeldy akan mengalami kesulitan secara komersial, seperti terapi gen lainnya.
Terapi gen MLD telah disetujui di Eropa sejak tiga tahun lalu dengan harga yang sedikit lebih murah. Namun, Orchard hanya menghasilkan USD12,7 juta dari penjualan produk selama sebagian besar tahun lalu, menunjukkan jumlah pasien yang sangat terbatas.
Meskipun harganya mahal, Lenmeldy menawarkan harapan bagi penderita MLD. Terapi gen ini menambahkan gen yang hilang ke sel sumsum tulang anak-anak, membalikkan akar penyebab kondisi di otak. Banyak anak yang menerima Lenmeldy dalam uji coba sejak tahun 2010 telah menunjukkan perkembangan yang luar biasa dan menjalani kehidupan normal.
Kelompok independen seperti Institute for Clinical and Economic Review (ICER) bahkan menilai bahwa terapi gen MLD memiliki nilai ekonomis, dengan perkiraan biaya antara USD2,3 hingga USD3,9 juta.
tulis komentar anda