Spesifikasi Quds-3, Rudal Jelajah Houthi yang Mampu Menjangkau Israel

Sabtu, 23 Maret 2024 - 22:07 WIB
Rudal jelajah Quds diprogram untuk terbang di ketinggian rendah dan telah menunjukkan kemampuan menghindari radar yang efektif. Rudal ini dirancang untuk melakukan serangan presisi pada lokasi yang telah diprogram sebelumnya berdasarkan koordinat target. Rudal ini mencapai kecepatan awal menggunakan pendorong berbahan bakar padat yang akan dilepaskan setelah rudal mencapai kecepatan jelajah.

Menurut laporan rudal Iranwatch.org, Quds-1 memiliki jangkauan 800 km. Quds-2 generasi kedua, yang sesuai dengan rudal Soumar Iran, memiliki jangkauan 1.350 km. Jangkauan Quds-3 tidak disebutkan oleh Houthi tetapi diyakini lebih jauh dari Quds-2, karena diameter rudal lebih besar, sehingga mampu membawa tangki bahan bakar dan hulu ledak yang lebih besar.

Rudal ini didasarkan pada rudal jelajah Kh-55 era Soviet yang diperoleh Iran dari Ukraina pada akhir 1990-an. Jangkauan Quds-1 diperkirakan 700 km, dengan Quds-3 mencapai tiga kali lipat jangkauan tersebut.



Persenjataan Houthi



Selain rudal jelajah, Houthi juga telah menembakkan rudal balistik dan drone ke Israel sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, namun tidak ada proyektil yang mengenai sasaran

Pada tanggal 23 Oktober, sebuah drone Houthi meledak di kota Taba, Mesir, melukai enam orang, sementara pada bulan November sebuah drone menyerang Eilat dari arah Suriah, dan kemudian ditembakkan oleh milisi yang didukung Iran.

Serangan rudal balistik dan jelajah sebelumnya oleh Houthi terhadap Israel telah dicegat oleh kapal perang AS dan Israel, pesawat jet, dan pertahanan udara berbasis darat.

Rudal jelajah seperti yang menyerang Eilat pada hari Selasa dapat dilacak dan ditembak jatuh oleh jet, tetapi hal ini bergantung pada menjaga pesawat tetap berada di udara untuk waktu yang lama, sebuah operasi yang memakan banyak biaya.

Rudal jelajah terbang rendah ke permukaan tanah – jarang yang tingginya lebih dari 150 meter – sehingga sulit dideteksi oleh radar dari jarak jauh, karena perbukitan dan lengkungan bumi. Mereka juga dapat menavigasi dan mengubah arah pada tingkat rendah, sehingga mempersulit tugas pasukan pertahanan udara.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More