Mengungkap Dinasti Kaanul, Kerajaan Ular Suku Maya yang Penuh Misteri
Jum'at, 12 April 2024 - 22:26 WIB
LIMA - Peradaban Maya yang terkenal memang bukan kerajaan tunggal, melainkan kumpulan berbagai kerajaan kecil yang terikat budaya bersama.
BACA JUGA - Ilmuwan Ungkap Bukti Suku Maya Pengguna Merkuri Tertua
Namun, di tengah periode kejayaan singkatnya di abad ke-6 dan ke-7 M, muncul sebuah dinasti baru yang berhasil menaklukkan beberapa kota kuat dan mendirikan kerajaan yang paling tersentralisasi di wilayah tersebut: Dinasti Kaanul, atau Dinasti Ular.
Seperti dilansir dari IFL Science, Jumat (12/3/2024), dikenal dari lambang mereka yang menampilkan ular menyeringai, Kerajaan Ular baru terungkap pada tahun 1960-an ketika ukiran ular tersebut ditemukan di kuil dan makam di seluruh hutan Petén, Meksiko selatan dan Guatemala utara.
Penemuan reruntuhan Calakmul, kota besar yang menampung sekitar 50.000 orang dan menjadi pusat kerajaan, semakin memperkuat bukti keberadaan mereka.
Meskipun masih banyak misteri seputar Kaanul, para arkeolog percaya bahwa dinasti ini muncul di bawah bayang-bayang Tikal, negara kota kuat yang mendominasi wilayah tersebut.
Pada tahun 562 M, Raja Ular bernama Saksi Langit memimpin serangan ke Tikal dan mengalahkan pemimpinnya, Double Bird, menandai berakhirnya supremasi Tikal.
Kejayaan Kaanul terbilang singkat. Sekitar 130 tahun setelah kemenangan atas Tikal, kerajaan ini mengalami kemunduran dan runtuh.
Penyebabnya masih belum diketahui pasti, namun beberapa teori mengaitkannya dengan pemberontakan internal, perang dengan kerajaan lain, atau bahkan bencana alam.
BACA JUGA - Ilmuwan Ungkap Bukti Suku Maya Pengguna Merkuri Tertua
Namun, di tengah periode kejayaan singkatnya di abad ke-6 dan ke-7 M, muncul sebuah dinasti baru yang berhasil menaklukkan beberapa kota kuat dan mendirikan kerajaan yang paling tersentralisasi di wilayah tersebut: Dinasti Kaanul, atau Dinasti Ular.
Seperti dilansir dari IFL Science, Jumat (12/3/2024), dikenal dari lambang mereka yang menampilkan ular menyeringai, Kerajaan Ular baru terungkap pada tahun 1960-an ketika ukiran ular tersebut ditemukan di kuil dan makam di seluruh hutan Petén, Meksiko selatan dan Guatemala utara.
Penemuan reruntuhan Calakmul, kota besar yang menampung sekitar 50.000 orang dan menjadi pusat kerajaan, semakin memperkuat bukti keberadaan mereka.
Meskipun masih banyak misteri seputar Kaanul, para arkeolog percaya bahwa dinasti ini muncul di bawah bayang-bayang Tikal, negara kota kuat yang mendominasi wilayah tersebut.
Pada tahun 562 M, Raja Ular bernama Saksi Langit memimpin serangan ke Tikal dan mengalahkan pemimpinnya, Double Bird, menandai berakhirnya supremasi Tikal.
Kejayaan Kaanul terbilang singkat. Sekitar 130 tahun setelah kemenangan atas Tikal, kerajaan ini mengalami kemunduran dan runtuh.
Penyebabnya masih belum diketahui pasti, namun beberapa teori mengaitkannya dengan pemberontakan internal, perang dengan kerajaan lain, atau bahkan bencana alam.
tulis komentar anda