7 Penemuan Menakjubkan di Planet Merkurius
Jum'at, 19 April 2024 - 23:00 WIB
Sebuah planet yang berada tepat di depan matahari seharusnya tidak memiliki es, apalagi air. Namun pada tahun 1990an, para ilmuwan di Goldstone di California dan teleskop radio Arecibo di Puerto Rico memfokuskan aliran sinyal radar pada Merkurius. Para peneliti terkejut melihat dua titik terang dan reflektif di kutub yang tampak seperti endapan es.
Pada tahun 2012, MESSENGER mengonfirmasi bahwa es di kutub utara Merkurius adalah air beku. Pengukuran laser di dalam pesawat mengidentifikasi material kaya karbon di permukaan dan memisahkan massa es di bawahnya.
Merkurius berhasil menahan air karena memiliki kantong bayangan permanen. Dibandingkan dengan orbitnya mengelilingi matahari, planet ini berputar tegak sempurna. Artinya, tidak ada sinar matahari yang mencapai bagian dalam kawah tumbukan di dekat kutub. Suhu di cekungan ini turun hingga di bawah -280 derajat Fahrenheit, mendekati suhu saat gas nitrogen mencair. “Esnya cukup dingin sehingga stabil sepanjang waktu geologis,” kata Sean Solomon, ilmuwan planet di Universitas Columbia dan peneliti utama misi MESSENGER.
Seperti kebanyakan planet berbatu lainnya, air di Merkurius kemungkinan besar berasal dari asteroid yang menabrak permukaannya. Air ini tersembunyi di kawah Merkurius dan tidak tersentuh sejak dahulu kala. Di planet kebumian lain di tata surya, proses geologi seperti siklus cuaca menyebabkan pasokan air dari luar menyebar ke seluruh dunia. Jika para ilmuwan ingin mengambil sampel es kuno dalam bentuk asli tata surya, sumber terbaik kemungkinan besar adalah kutub Merkurius.
Merkurius sekali lagi melampaui ekspektasi ketika Messenger menemukan zat yang mudah menguap di dunia yang terbakar matahari. Zat yang mudah menguap adalah bahan kimia yang dapat berpindah antara fase padat dan gas dengan perubahan suhu yang singkat.
Merkurius telah terbukti memiliki zat yang mudah menguap, yaitu air, namun Messenger juga menemukan zat lain yang mudah menguap pada suhu cukup tinggi, termasuk belerang, kalium, dan klorin. Zat-zat yang mudah menguap ini tersebar di seluruh permukaan bumi.
Berdasarkan ukurannya, Merkurius mengandung zat volatil yang jumlahnya sama banyaknya dengan planet terestrial lain di tata surya, yang letaknya jauh dari Matahari sehingga jauh lebih dingin.
Dari mana asal zat volatil dan bagaimana Merkurius mempertahankannya masih menjadi perdebatan ilmiah. Beberapa peneliti percaya bahan-bahan yang mudah menguap berasal dari bawah tanah relatif baru, sementara yang lain percaya bahan kimia telah ada di permukaan sejak awal Merkurius terkondensasi dari piringan protoplanet.
Pada tahun 2012, MESSENGER mengonfirmasi bahwa es di kutub utara Merkurius adalah air beku. Pengukuran laser di dalam pesawat mengidentifikasi material kaya karbon di permukaan dan memisahkan massa es di bawahnya.
Merkurius berhasil menahan air karena memiliki kantong bayangan permanen. Dibandingkan dengan orbitnya mengelilingi matahari, planet ini berputar tegak sempurna. Artinya, tidak ada sinar matahari yang mencapai bagian dalam kawah tumbukan di dekat kutub. Suhu di cekungan ini turun hingga di bawah -280 derajat Fahrenheit, mendekati suhu saat gas nitrogen mencair. “Esnya cukup dingin sehingga stabil sepanjang waktu geologis,” kata Sean Solomon, ilmuwan planet di Universitas Columbia dan peneliti utama misi MESSENGER.
Seperti kebanyakan planet berbatu lainnya, air di Merkurius kemungkinan besar berasal dari asteroid yang menabrak permukaannya. Air ini tersembunyi di kawah Merkurius dan tidak tersentuh sejak dahulu kala. Di planet kebumian lain di tata surya, proses geologi seperti siklus cuaca menyebabkan pasokan air dari luar menyebar ke seluruh dunia. Jika para ilmuwan ingin mengambil sampel es kuno dalam bentuk asli tata surya, sumber terbaik kemungkinan besar adalah kutub Merkurius.
5. Memiliki zat yang mudah menguap
Merkurius sekali lagi melampaui ekspektasi ketika Messenger menemukan zat yang mudah menguap di dunia yang terbakar matahari. Zat yang mudah menguap adalah bahan kimia yang dapat berpindah antara fase padat dan gas dengan perubahan suhu yang singkat.
Merkurius telah terbukti memiliki zat yang mudah menguap, yaitu air, namun Messenger juga menemukan zat lain yang mudah menguap pada suhu cukup tinggi, termasuk belerang, kalium, dan klorin. Zat-zat yang mudah menguap ini tersebar di seluruh permukaan bumi.
Berdasarkan ukurannya, Merkurius mengandung zat volatil yang jumlahnya sama banyaknya dengan planet terestrial lain di tata surya, yang letaknya jauh dari Matahari sehingga jauh lebih dingin.
Dari mana asal zat volatil dan bagaimana Merkurius mempertahankannya masih menjadi perdebatan ilmiah. Beberapa peneliti percaya bahan-bahan yang mudah menguap berasal dari bawah tanah relatif baru, sementara yang lain percaya bahan kimia telah ada di permukaan sejak awal Merkurius terkondensasi dari piringan protoplanet.
tulis komentar anda