Molekul Pertama yang Bisa Menyerap Gas Rumah Kaca Ditemukan
Jum'at, 10 Mei 2024 - 10:47 WIB
BEIJING - Para ilmuwan telah menemukan jenis bahan berpori baru dengan struktur molekul unik yang dapat digunakan untuk menjebak karbon dioksida dan gas rumah kaca kuat lainnya secara lebih efektif.
BACA JUGA - Thailand Minta Warganya Waspadai Gelombang Panas Ekstrem
Bahan ini, yang digambarkan oleh para ilmuwan sebagai "kandang di dalam sangkar", dibuat di laboratorium oleh para peneliti di Inggris dan China.
Penciptaannya melibatkan dua langkah: pertama, blok penyusun prisma segitiga disatukan; dan kedua, blok-blok ini dirakit menjadi sangkar tetrahedral yang lebih besar dan lebih simetris. Proses ini menghasilkan struktur molekul yang sebelumnya tidak pernah terlihat, menurut tim peneliti.
Bahan yang dihasilkan memiliki banyak molekul polar, memungkinkannya menarik dan menahan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dengan afinitas yang kuat.
Selain itu, bahan ini menunjukkan stabilitas yang sangat baik dalam air, membuatnya ideal untuk aplikasi penangkapan karbon di lingkungan industri, di mana gas basah atau lembab sering terlibat.
"Ini adalah penemuan yang menarik," kata Marc Little, ilmuwan material di Universitas Heriot-Watt di Edinburgh dan penulis senior studi tersebut.
"Kita membutuhkan material berpori baru untuk membantu mengatasi tantangan terbesar masyarakat, seperti penangkapan dan penyimpanan gas rumah kaca." tambahnya seperti dilansir Science Alert, Jumat (10/5/2024).
Penemuan ini menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memerangi perubahan iklim dengan menyediakan cara yang lebih efisien dan efektif untuk menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer.
BACA JUGA - Thailand Minta Warganya Waspadai Gelombang Panas Ekstrem
Bahan ini, yang digambarkan oleh para ilmuwan sebagai "kandang di dalam sangkar", dibuat di laboratorium oleh para peneliti di Inggris dan China.
Penciptaannya melibatkan dua langkah: pertama, blok penyusun prisma segitiga disatukan; dan kedua, blok-blok ini dirakit menjadi sangkar tetrahedral yang lebih besar dan lebih simetris. Proses ini menghasilkan struktur molekul yang sebelumnya tidak pernah terlihat, menurut tim peneliti.
Bahan yang dihasilkan memiliki banyak molekul polar, memungkinkannya menarik dan menahan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dengan afinitas yang kuat.
Selain itu, bahan ini menunjukkan stabilitas yang sangat baik dalam air, membuatnya ideal untuk aplikasi penangkapan karbon di lingkungan industri, di mana gas basah atau lembab sering terlibat.
"Ini adalah penemuan yang menarik," kata Marc Little, ilmuwan material di Universitas Heriot-Watt di Edinburgh dan penulis senior studi tersebut.
"Kita membutuhkan material berpori baru untuk membantu mengatasi tantangan terbesar masyarakat, seperti penangkapan dan penyimpanan gas rumah kaca." tambahnya seperti dilansir Science Alert, Jumat (10/5/2024).
Penemuan ini menawarkan solusi yang menjanjikan untuk memerangi perubahan iklim dengan menyediakan cara yang lebih efisien dan efektif untuk menghilangkan gas rumah kaca dari atmosfer.
tulis komentar anda