Jadi Bagian Penting Atasi Perubahan Iklim, 30.000 Bibit Mangrove Ditanam di NTT
Selasa, 21 Mei 2024 - 14:39 WIB
KUPANG - Mangrove, atau hutan bakau, adalah ekosistem pesisir yang sangat penting bagi lingkungan dan manusia.Mangrove terbukti menyerap karbon dioksida dari atmosfer, membantu mengurangi efek rumah kaca dan memerangi perubahan iklim .
Selaras dengan hal itu, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPMX”) bersama dengan Entitas Anak MPM Honda Jatim yang beroperasi di Jawa Timur dan NTT kembali melakukan simbolis penanaman bibit mangrove yang menjadi komitmen Program Rehabilitasi Mangrove di Muara Sungai Kali Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Penanaman bibit mangrove ini dihadiri oleh Komisaris MPMX Danny Walla dan Group CFO MPMX Beatrice Kartika, beserta para penggiat mangrove, Aparat Desa dan Kecamatan, serta tokoh masyarakat di Desa Golo Sepang.
Di tahun ini, 30.000 bibit mangrove ditanam di lahan seluas 3 hektar, di mana program ini telah dimulai sejak tahun 2022, sehingga saat ini total 60.000 bibit mangrove telahditanam di lahan seluas 6 hektar di area konservasi mangrove MPM dan semuanya tumbuh baik dengan tingkat kelulus hidupan hingga 85%.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki sekitar 3,3 juta hektar hutan mangrove, yang merupakan 22,6% dari total mangrove dunia.
Sayangnya, hutan mangrove di Indonesia mengalami degradasi yang signifikan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Mangrove merupakan ekosistem penting yang berfungsi sebagai benteng alamiah terhadap erosi pantai, penyerap karbon, dan habitat bagi berbagai spesies laut.
"MPM berkomitmen kuat untuk terus berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui program penanaman mangrove. Ini adalah langkah konkret kami untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup," ujar Beatrice
Kartika, Group CFO MPMX.
Baca Juga
Selaras dengan hal itu, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“MPMX”) bersama dengan Entitas Anak MPM Honda Jatim yang beroperasi di Jawa Timur dan NTT kembali melakukan simbolis penanaman bibit mangrove yang menjadi komitmen Program Rehabilitasi Mangrove di Muara Sungai Kali Terang, Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Penanaman bibit mangrove ini dihadiri oleh Komisaris MPMX Danny Walla dan Group CFO MPMX Beatrice Kartika, beserta para penggiat mangrove, Aparat Desa dan Kecamatan, serta tokoh masyarakat di Desa Golo Sepang.
Di tahun ini, 30.000 bibit mangrove ditanam di lahan seluas 3 hektar, di mana program ini telah dimulai sejak tahun 2022, sehingga saat ini total 60.000 bibit mangrove telahditanam di lahan seluas 6 hektar di area konservasi mangrove MPM dan semuanya tumbuh baik dengan tingkat kelulus hidupan hingga 85%.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indonesia memiliki sekitar 3,3 juta hektar hutan mangrove, yang merupakan 22,6% dari total mangrove dunia.
Sayangnya, hutan mangrove di Indonesia mengalami degradasi yang signifikan akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Mangrove merupakan ekosistem penting yang berfungsi sebagai benteng alamiah terhadap erosi pantai, penyerap karbon, dan habitat bagi berbagai spesies laut.
"MPM berkomitmen kuat untuk terus berkontribusi pada pelestarian lingkungan melalui program penanaman mangrove. Ini adalah langkah konkret kami untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan lingkungan hidup," ujar Beatrice
Kartika, Group CFO MPMX.
tulis komentar anda