Venezuela Kehilangan Semua Gletsernya, Pertanda Krisis Iklim Global Semakin Nyata

Senin, 27 Mei 2024 - 06:37 WIB
loading...
Venezuela Kehilangan Semua Gletsernya, Pertanda Krisis Iklim Global Semakin Nyata
Venezuela menjadi negara Andes pertama yang kehilangan semua gletsernya. Foto: ist
A A A
VENEZUELA - Bagi masyarakat negara bagian Mérida di Venezuela, puncak es Sierra Nevada adalah legenda sekaligus kebanggaan. Sayangnya, es itu berlahan menghilang.

International Climate and Cryosphere Initiative (ICCI), organisasi advokasi sains, baru-baru ini menyatakan bahwa Gletser Humboldt (dikenal sebagai La Corona, atau "mahkota" dalam bahasa Spanyol) sudah "terlalu kecil untuk diklasifikasikan sebagai gletser."

Pada Maret kemarin, para ilmuwan Venezuela menyebut gletser tersebut menyusut secara dramatis.

“Gletser tropis kita mulai menghilang sejak 1970-an dan sekarang semakin terasa," kata Alejandra Melfo, astrofisikawan di Universidad de los Andes di Mérida.

Venezuela memiliki enam gletser di Sierra Nevada, yang terletak sekitar 16.000 kaki di atas permukaan laut.

Pada 2011, lima di antaranya telah menghilang. Hanya Gletser Humboldt yang terletak di dekat gunung tertinggi kedua di negara itu, Puncak Humboldt, tetap bertahan.

Namun, sekarang Humboldt pun mencair. Terlalu kecil untuk dikategorikan sebagai gletser. Maka, Venezuela menjadi negara pertama di Amerika dan negara pertama dalam sejarah modern yang kehilangan semua gletsernya.

Apa Itu Gletser?

Gletser adalah massa es besar yang terbentuk karena akumulasi salju selama berabad-abad. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gletser biasanya ada di tempat di mana suhu rata-rata tahunan mencapai tingkat hampir beku dan curah hujan musim dingin menyebabkan akumulasi salju yang signifikan.

Aspek penting dari perkembangan gletser adalah suhu selama sisa tahun tidak boleh menyebabkan hilangnya akumulasi salju musim dingin sebelumnya secara menyeluruh. Ini adalah cara agar gletser bertahan. Dan ini pula yang gagal dalam kasus Humboldt.

"Dalam kasus Humboldt, ini adalah proses erosi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa henti," kata Melfo.

Dengan meningkatnya suhu global akibat perubahan iklim, mencairnya massa es besar adalah fenomena yang mengikutinya. Yang akhirnya berdampak pada kenaikan permukaan laut di seluruh dunia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3399 seconds (0.1#10.140)
pixels