Rahasia Menakjubkan Cacing Antartika Bertahan Hidup di Es
Senin, 22 Juli 2024 - 20:02 WIB
ALASKA - Cacing-cacing di lautan Antartika memiliki cara unik untuk bertahan hidup di air yang sangat dingin: mereka menjalin hubungan simbiosis yang menguntungkan dengan bakteri. Bakteri ini hidup di dalam tubuh cacing dan sebagai imbalannya, mereka menghasilkan protein yang melindungi cacing dari suhu air yang membeku.
Penemuan ini merupakan langkah maju penting dalam memahami hubungan antara mikroba dan organisme lain. Para peneliti dari Italia menemukan bahwa cacing multiseluler di lautan bergantung pada mikrobioma mereka untuk berbagai fungsi penting.
Seperti dilansir dari Science Alert, bakteri menyediakan nutrisi yang dibutuhkan cacing untuk bertahan hidup. Bakteri membantu melindungi cacing dari penyakit dan predator. Bakteri dapat menyediakan cacing dengan jalur metabolisme tambahan yang tidak dapat mereka miliki sendiri.
Tim peneliti ini melakukan perjalanan ke beberapa daerah pesisir Antartika dan mengumpulkan sampel sedimen. Mereka menemukan tiga spesies cacing: polychaetes (Leitoscoloplos geminus, Aphelochaeta palmeri, dan Aglaophamus trissophyllus). Di habitat mereka, air rata-rata 1°C di bawah titik beku, yang biasanya terlalu dingin untuk cacing ini.
Penemuan ini menunjukkan bahwa simbiosis dengan mikroba dapat memungkinkan organisme untuk hidup di lingkungan yang ekstrem. Hal ini dapat memiliki implikasi yang luas untuk pemahaman kita tentang evolusi kehidupan dan potensi kehidupan di planet lain.
Penemuan ini merupakan langkah maju penting dalam memahami hubungan antara mikroba dan organisme lain. Para peneliti dari Italia menemukan bahwa cacing multiseluler di lautan bergantung pada mikrobioma mereka untuk berbagai fungsi penting.
Seperti dilansir dari Science Alert, bakteri menyediakan nutrisi yang dibutuhkan cacing untuk bertahan hidup. Bakteri membantu melindungi cacing dari penyakit dan predator. Bakteri dapat menyediakan cacing dengan jalur metabolisme tambahan yang tidak dapat mereka miliki sendiri.
Tim peneliti ini melakukan perjalanan ke beberapa daerah pesisir Antartika dan mengumpulkan sampel sedimen. Mereka menemukan tiga spesies cacing: polychaetes (Leitoscoloplos geminus, Aphelochaeta palmeri, dan Aglaophamus trissophyllus). Di habitat mereka, air rata-rata 1°C di bawah titik beku, yang biasanya terlalu dingin untuk cacing ini.
Penemuan ini menunjukkan bahwa simbiosis dengan mikroba dapat memungkinkan organisme untuk hidup di lingkungan yang ekstrem. Hal ini dapat memiliki implikasi yang luas untuk pemahaman kita tentang evolusi kehidupan dan potensi kehidupan di planet lain.
(wbs)
tulis komentar anda