Cacing Pita Hidup dan Bertelur di dalam Otak Pria Ini
loading...
A
A
A
NEW YORK - Penderitaan pria yang sering sakit kepala atau migrain ini terungkap saat ditemukan telur cacing pita di kepalanya.
Hal ini terungkap setelah seorang pria Amerika berusia 52 tahun menemui dokter setelah mengeluh sakit kepala parah dan obat yang diminumnya tidak memberikan kesembuhan.
Dokter yang melakukan pemindaian menemukan sejumlah telur cacing pita 'bersarang' di otaknya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pria tersebut didiagnosis mengidap neurocysticercosis, sejenis infeksi larva cacing pita babi yang dapat masuk ke jaringan seperti otak dan otot.
Peneliti mengatakan, awalnya mereka dibuat bingung setelah mengetahui pria tersebut mengaku belum pernah mengunjungi daerah berisiko tinggi.
“Setelah diperiksa, pasien menyangkal makan daging mentah atau jajanan pinggir jalan,''
“Pada saat yang sama dia mengaku menikmati daging setengah matang sepanjang hidupnya,” menurut sebuah penelitian di American Journal Of Case Report.
Para peneliti meyakini infeksi tersebut disebabkan oleh tidak mencuci tangan serta makan daging yang kurang matang.
Namun nasib baik pria tersebut ketika diberi obat anti parasit dan anti inflamasi dan dilaporkan sudah pulih seperti sedia kala.
Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) menyatakan dalam situsnya bahwa sistiserkosis dapat terjadi pada individu yang belum pernah bepergian ke luar negeri.
''Misalnya, seseorang yang terinfeksi cacing pita dan tidak mencuci tangannya bisa saja secara tidak sengaja mengkontaminasi makanan dengan telur cacing pita saat menyiapkan makanan untuk orang lain,'' ujarnya.
Hal ini terungkap setelah seorang pria Amerika berusia 52 tahun menemui dokter setelah mengeluh sakit kepala parah dan obat yang diminumnya tidak memberikan kesembuhan.
Dokter yang melakukan pemindaian menemukan sejumlah telur cacing pita 'bersarang' di otaknya.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, pria tersebut didiagnosis mengidap neurocysticercosis, sejenis infeksi larva cacing pita babi yang dapat masuk ke jaringan seperti otak dan otot.
Peneliti mengatakan, awalnya mereka dibuat bingung setelah mengetahui pria tersebut mengaku belum pernah mengunjungi daerah berisiko tinggi.
“Setelah diperiksa, pasien menyangkal makan daging mentah atau jajanan pinggir jalan,''
“Pada saat yang sama dia mengaku menikmati daging setengah matang sepanjang hidupnya,” menurut sebuah penelitian di American Journal Of Case Report.
Para peneliti meyakini infeksi tersebut disebabkan oleh tidak mencuci tangan serta makan daging yang kurang matang.
Namun nasib baik pria tersebut ketika diberi obat anti parasit dan anti inflamasi dan dilaporkan sudah pulih seperti sedia kala.
Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) menyatakan dalam situsnya bahwa sistiserkosis dapat terjadi pada individu yang belum pernah bepergian ke luar negeri.
''Misalnya, seseorang yang terinfeksi cacing pita dan tidak mencuci tangannya bisa saja secara tidak sengaja mengkontaminasi makanan dengan telur cacing pita saat menyiapkan makanan untuk orang lain,'' ujarnya.
(wbs)