Penurunan Populasi Burung Hering Picu Kematian Setengah Juta Rakyat India
Selasa, 23 Juli 2024 - 22:00 WIB
NEW DELHI - Penurunan populasi burung hering di India memiliki konsekuensi yang mengerikan, dengan penelitian baru menunjukkan bahwa hal itu terkait dengan lebih dari setengah juta kematian manusia.
BACA JUGA - Israel Lepas Burung Pemakan Bangkai untuk Bersihkan Ribuan Mayat di Gaza
Seperti dilansir dari IFL Science, burung-burung ini, yang dulunya memainkan peran penting dalam membersihkan bangkai, telah punah karena keracunan akibat obat yang digunakan pada hewan ternak.
Analisis yang dilakukan oleh para ilmuwan di AS dan Inggris mengungkapkan bahwa kematian di distrik-distrik yang terkena dampak hilangnya burung nasar meningkat lebih dari 4%.
Hal ini disebabkan oleh "kejutan" sanitasi yang terjadi setelah burung-burung ini tidak lagi ada untuk membersihkan bangkai. Ketidakhadiran mereka mengakibatkan peningkatan penyakit yang dibawa oleh hewan lain seperti anjing dan tikus, yang memakan bangkai dengan cara yang kurang bersih.
Selain dampak kesehatan yang parah, hilangnya burung nasar juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Studi ini menemukan bahwa hal itu mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar USD69,4 miliar per tahun antara tahun 2000 dan 2005. Hal ini karena biaya tambahan untuk pengendalian penyakit dan pembuangan sampah yang tidak aman.
Burung nasar adalah spesies pemakan bangkai yang sangat efisien. Mereka mampu membersihkan bangkai sapi dalam waktu 40 menit, meninggalkan tulang yang bersih. Hal ini membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Penurunan populasi burung nasar di India dimulai pada tahun 1994, ketika obat anti-inflamasi yang disebut diklofenak mulai digunakan pada hewan ternak. Diklofenak beracun bagi burung nasar, dan menyebabkan mereka mati dalam waktu beberapa hari setelah menelan bangkai hewan yang diobati.
Hilangnya burung nasar telah berdampak besar pada ekosistem India. Populasi anjing dan tikus telah meningkat, dan hewan-hewan ini membawa penyakit seperti rabies dan leptospirosis. Hal ini telah menyebabkan peningkatan kematian manusia dan kerugian ekonomi yang signifikan.
Upaya sedang dilakukan untuk melestarikan populasi burung nasar di India. Ini termasuk melarang penggunaan diklofenak pada hewan ternak, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya burung nasar, dan membiakkan burung nasar di penangkaran.
Penurunan populasi burung nasar di India adalah tragedi yang memiliki konsekuensi yang luas. Penting untuk mengambil tindakan untuk melestarikan burung-burung penting ini dan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
BACA JUGA - Israel Lepas Burung Pemakan Bangkai untuk Bersihkan Ribuan Mayat di Gaza
Seperti dilansir dari IFL Science, burung-burung ini, yang dulunya memainkan peran penting dalam membersihkan bangkai, telah punah karena keracunan akibat obat yang digunakan pada hewan ternak.
Analisis yang dilakukan oleh para ilmuwan di AS dan Inggris mengungkapkan bahwa kematian di distrik-distrik yang terkena dampak hilangnya burung nasar meningkat lebih dari 4%.
Hal ini disebabkan oleh "kejutan" sanitasi yang terjadi setelah burung-burung ini tidak lagi ada untuk membersihkan bangkai. Ketidakhadiran mereka mengakibatkan peningkatan penyakit yang dibawa oleh hewan lain seperti anjing dan tikus, yang memakan bangkai dengan cara yang kurang bersih.
Selain dampak kesehatan yang parah, hilangnya burung nasar juga menyebabkan kerugian ekonomi yang besar. Studi ini menemukan bahwa hal itu mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar USD69,4 miliar per tahun antara tahun 2000 dan 2005. Hal ini karena biaya tambahan untuk pengendalian penyakit dan pembuangan sampah yang tidak aman.
Burung nasar adalah spesies pemakan bangkai yang sangat efisien. Mereka mampu membersihkan bangkai sapi dalam waktu 40 menit, meninggalkan tulang yang bersih. Hal ini membantu mencegah penyebaran penyakit dan menjaga lingkungan tetap bersih.
Penurunan populasi burung nasar di India dimulai pada tahun 1994, ketika obat anti-inflamasi yang disebut diklofenak mulai digunakan pada hewan ternak. Diklofenak beracun bagi burung nasar, dan menyebabkan mereka mati dalam waktu beberapa hari setelah menelan bangkai hewan yang diobati.
Hilangnya burung nasar telah berdampak besar pada ekosistem India. Populasi anjing dan tikus telah meningkat, dan hewan-hewan ini membawa penyakit seperti rabies dan leptospirosis. Hal ini telah menyebabkan peningkatan kematian manusia dan kerugian ekonomi yang signifikan.
Upaya sedang dilakukan untuk melestarikan populasi burung nasar di India. Ini termasuk melarang penggunaan diklofenak pada hewan ternak, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya burung nasar, dan membiakkan burung nasar di penangkaran.
Penurunan populasi burung nasar di India adalah tragedi yang memiliki konsekuensi yang luas. Penting untuk mengambil tindakan untuk melestarikan burung-burung penting ini dan melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
(wbs)
Lihat Juga :
tulis komentar anda