Melacak Macan Tutul Jawa, Indikator Keanekaragaman Satwa Liar
Jum'at, 26 Juli 2024 - 13:15 WIB
Macan tutul Jawa terdaftar sebagai spesies terancam punah di Daftar Merah IUCN yang memperkirakan populasinya sekitar 350 ekor. Macan tutul diidentifikasi sebagai predator puncak terakhir di Jawa, setelah kepunahan harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) pada abad lalu, dan terancam oleh aktivitas manusia, termasuk perburuan, hilangnya habitat, dan penurunan mangsa.
“Memasukkan temuan ini ke dalam strategi konservasi lokal mencakup pelaksanaan tindakan seperti pemantauan mangsa potensial, restorasi habitat, inisiatif anti-perburuan, dan program keterlibatan masyarakat. Tindakan ini akan meningkatkan keberlanjutan jangka panjang macan tutul Jawa dan ekosistem mereka,” jelas para penulis.
Menggabungkan dan memasukkan lebih banyak konteks akan membantu melengkapi kebijakan konservasi untuk kucing besar ini dan dengan demikian menguntungkan populasi macan tutul di seluruh Jawa.
Pulau Jawa lebih kecil ukurannya daripada Irlandia, tetapi dihuni oleh hampir 30 kali lipat populasi manusia — sekitar 145 juta orang. Berarti ruang yang tersedia untuk macan tutul Jawa selalu sangat terbatas, dan terus menyusut. Para ahli menyarankan upaya konservasi harus fokus pada peningkatan kesadaran publik, pengelolaan area habitat kecil, mengurangi konflik manusia-macan tutul, dan menghubungkan populasi yang terisolasi untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
Sebuah studi pada 2023 menemukan bahwa macan tutul Jawa kehilangan lebih dari 1.300 kilometer persegi habitat dari tahun 2000 hingga 2020, dengan daerah hidup yang paling cocok menyusut lebih dari 40%. Para konservasionis menekankan perlunya studi populasi yang terperinci dan menunjukkan bahwa banyak habitat yang cocok berada di luar area yang dilindungi, yang menyoroti kebutuhan mendesak akan upaya konservasi yang lebih baik.
“Memasukkan temuan ini ke dalam strategi konservasi lokal mencakup pelaksanaan tindakan seperti pemantauan mangsa potensial, restorasi habitat, inisiatif anti-perburuan, dan program keterlibatan masyarakat. Tindakan ini akan meningkatkan keberlanjutan jangka panjang macan tutul Jawa dan ekosistem mereka,” jelas para penulis.
Menggabungkan dan memasukkan lebih banyak konteks akan membantu melengkapi kebijakan konservasi untuk kucing besar ini dan dengan demikian menguntungkan populasi macan tutul di seluruh Jawa.
Pulau Jawa lebih kecil ukurannya daripada Irlandia, tetapi dihuni oleh hampir 30 kali lipat populasi manusia — sekitar 145 juta orang. Berarti ruang yang tersedia untuk macan tutul Jawa selalu sangat terbatas, dan terus menyusut. Para ahli menyarankan upaya konservasi harus fokus pada peningkatan kesadaran publik, pengelolaan area habitat kecil, mengurangi konflik manusia-macan tutul, dan menghubungkan populasi yang terisolasi untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
Sebuah studi pada 2023 menemukan bahwa macan tutul Jawa kehilangan lebih dari 1.300 kilometer persegi habitat dari tahun 2000 hingga 2020, dengan daerah hidup yang paling cocok menyusut lebih dari 40%. Para konservasionis menekankan perlunya studi populasi yang terperinci dan menunjukkan bahwa banyak habitat yang cocok berada di luar area yang dilindungi, yang menyoroti kebutuhan mendesak akan upaya konservasi yang lebih baik.
(msf)
tulis komentar anda