Mengenal Koi Pla, Makanan Paling Mematikan di Dunia

Rabu, 31 Juli 2024 - 21:00 WIB
Koi Pla merupakan hidangan tradisional populer di Thailand dan Laos. Foto/Oddity Central
JAKARTA - Koi Pla merupakan hidangan tradisional populer di Thailand dan Laos. Hidangan ini dituding bertanggung jawab atas kematian sekitar 20.000 orang setiap tahunnya, kok bisa?

Dianggap sebagai salad oleh orang-orang Lao di Laos dan wilayah Isaan Thailand, Koi Pla berbahan dasar ikan mentah cincang, jus lemon, rempah-rempah, dan bumbu-bumbu. Ikan adalah sumber masalah dalam hidangan ini, meskipun secara teknis, parasit yang hidup di ikan.

Koi Pla kebanyakan dibuat dengan ikan air tawar mentah dari sungai Mekong yang sering terinfeksi cacing pipih parasit yang dikenal sebagai cacing hati hidup. Parasit ini menyebabkan jenis kanker paling agresif yang dikenal manusia, kolangiokarsinoma, atau kanker saluran empedu, yang menyebabkan kematian sekitar 20.000 orang di Thailand saja.



"Ini adalah beban kesehatan yang sangat besar di sini," kata Narong Khuntikeo, ahli bedah hati di Universitas Khon Kaen di Thailand, kepada Agence France-Presse. "Tetapi tidak ada yang tahu tentang ini karena mereka meninggal dengan tenang, seperti daun yang jatuh dari pohon."



Khuntikeo, yang kedua orangtuanya meninggal karena kanker saluran empedu setelah seumur hidup makan Koi Pla, telah menghabiskan banyak tahun berkeliling Thailand bagian timur laut dan memperingatkan orang-orang tentang bahaya mengonsumsi hidangan murah tapi berbahaya ini. Sayangnya, hidangan ikan tradisional ini sangat populer di wilayah Isaan Thailand sehingga membuat orang berhenti memakannya sangat sulit.

Generasi tua yang tumbuh dengan Koi Pla jauh lebih enggan untuk meninggalkannya, tetapi dokter seperti Narong Khuntikeo berharap setidaknya generasi muda akan menyadari bahaya yang dihadap dengan memakannya.



Dikatakan satu suap Koi Pla secara teknis cukup untuk menyebabkan kanker saluran empedu. Dikenal sebagai silent killer, penyakit ini memiliki salah satu tingkat kelangsungan hidup terendah tanpa operasi. Isaan, provinsi terbesar di Thailand, memiliki kasus kanker saluran empedu tertinggi yang dilaporkan di dunia sebagai akibat dari popularitas Koi Pla yang tak tergoyahkan.

Dr. Khuntikeo melakukan pengujian ekstensif di antara penduduk desa di provinsi Isaan Thailand dan menemukan hingga 80 persen dari mereka telah menelan cacing hati hidup, dan meskipun tidak semuanya menderita kanker saluran empedu, risiko terkena kondisi mematikan di masa depan adalah tinggi.
(msf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More