Canggih, Ukraina Ciptakan Balon Pendeteksi Drone Rusia

Jum'at, 06 September 2024 - 21:00 WIB
Sistem Aero Azimuth berupa balon pendeteksi yang memanfaatkan teknologi sensor aerostat. Foto/TWZ
JAKARTA - Pesawat tanpa awak atau drone menjadi senjata utama Rusia dan Ukraina untuk saling serang. Ongkos pembuatan dan operasionalnya yang murah serta daya rusaknya menjadikannya pilihan utama.

Seiring beragamnya jenis drone serta kemampuannya yang semakin canggih, kedua belah pihak juga mengembangkan perangkat anti-drone. Namun kini Ukraina berada di garda depan dengan kehadiran sistem pendeteksi drone musuh sekaligus operatornya, yaitu Aero Azimuth.

Sistem Aero Azimuth berupa balon udara pendeteksi yang memanfaatkan teknologi sensor aerostat.



Sistem ini menggunakan peralatan intelijen sinyal pasif untuk mendeteksi dan kemudian menentukan lokasi sinyal frekuensi radio yang dipancarkan oleh operator drone Rusia. Sinyal-sinyal ini termasuk saluran komunikasi, telemetri, dan pertukaran data.

Informasi yang dikumpulkan oleh Azimuth kemudian dihubungkan dengan pasukan, yang dapat secara langsung menargetkan operator drone bersangkutan.

Aero Azimuth dikembangkan untuk memenuhi permintaan dari pasukan Ukraina guna memberikan peringatan dini tentang aktivitas drone Rusia, dengan mendeteksi operator drone pada jarak tertentu - sekitar 14,5 kilometer. Jarak deteksi tersebut dapat diperluas hingga 59,5 kilometer.



Balon-balon ini juga sanggup beroperasi pada ketinggian penerbangan rata-rata dengan ketinggian optimal sekitar 304,8 meter. Durasi Aero Azimuth untuk beroperasi belum jelas, tetapi aerostat Aerobavovna yang diisi helium berada di udara selama tujuh hari. Perangkat ini juga dapat membawa muatan hingga 27,5 kilogram.

Meski diklaim memiliki spesifikasi mumpuni, namun TWZ melaporkan, Jumat (6/9/2024), bahwa aerostat Aerobavovna deteksinya relatif lambat, kemungkinan tanda radarnya kecil, dan memiliki pergerakan yang sangat terbatas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More