C3S Catat Suhu Panas Ekstrem, di September 2024 Pecahkan Rekor Global
Jum'at, 06 September 2024 - 17:31 WIB
ISTANBUL - Musim panas tahun 2024 telah menetapkan tolok ukur suhu baru di seluruh dunia, Anadolu Agency melaporkan, mengutip data yang dirilis pada hari Kamis oleh Copernicus Climate Change Service (C3S).
Menurut pemantau iklim Uni Eropa, suhu rata-rata global pada periode Juni hingga Agustus mencapai 0,69 derajat Celcius di atas rata-rata tahun 1991-2020, melampaui rekor sebelumnya sebesar 0,66 derajat Celcius yang tercatat pada tahun 2023.
Eropa mengalami rekor musim panas terpanas, dengan suhu meningkat hingga 1,54 derajat Celcius di atas rata-rata, melampaui rekor sebelumnya sebesar 1,34 derajat Celcius yang dicatat pada tahun 2022.
Menurut C3S, Agustus 2024 sama dengan Agustus 2023 sebagai Agustus terpanas di dunia dengan suhu udara permukaan rata-rata 16,82 derajat Celcius, di atas rata-rata 0,71 derajat Celcius. Ini menandai bulan ke-13 dalam 14 bulan di mana rata-rata suhu permukaan udara global melebihi 1,5 derajat Celcius di atas suhu pra-industri.
Menurut laporan tersebut, periode 12 bulan dari September 2023 hingga Agustus 2024 juga merupakan periode terpanas, yaitu 0,76 derajat Celcius di atas rata-rata dan 1,64 derajat Celcius di atas suhu pra-industri.
Copernicus mengatakan anomali suhu rata-rata global sepanjang tahun ini (Januari hingga Agustus 2024) berada di atas rata-rata 0,70 derajat Celcius, sehingga semakin besar kemungkinan tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
“Peristiwa ekstrem terkait suhu yang terjadi pada musim panas ini hanya akan menjadi lebih intens, dengan dampak yang lebih buruk bagi manusia dan planet ini, kecuali kita mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Wakil Direktur C3S Samantha Burgess.
Menurut pemantau iklim Uni Eropa, suhu rata-rata global pada periode Juni hingga Agustus mencapai 0,69 derajat Celcius di atas rata-rata tahun 1991-2020, melampaui rekor sebelumnya sebesar 0,66 derajat Celcius yang tercatat pada tahun 2023.
Eropa mengalami rekor musim panas terpanas, dengan suhu meningkat hingga 1,54 derajat Celcius di atas rata-rata, melampaui rekor sebelumnya sebesar 1,34 derajat Celcius yang dicatat pada tahun 2022.
Menurut C3S, Agustus 2024 sama dengan Agustus 2023 sebagai Agustus terpanas di dunia dengan suhu udara permukaan rata-rata 16,82 derajat Celcius, di atas rata-rata 0,71 derajat Celcius. Ini menandai bulan ke-13 dalam 14 bulan di mana rata-rata suhu permukaan udara global melebihi 1,5 derajat Celcius di atas suhu pra-industri.
Menurut laporan tersebut, periode 12 bulan dari September 2023 hingga Agustus 2024 juga merupakan periode terpanas, yaitu 0,76 derajat Celcius di atas rata-rata dan 1,64 derajat Celcius di atas suhu pra-industri.
Copernicus mengatakan anomali suhu rata-rata global sepanjang tahun ini (Januari hingga Agustus 2024) berada di atas rata-rata 0,70 derajat Celcius, sehingga semakin besar kemungkinan tahun 2024 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
“Peristiwa ekstrem terkait suhu yang terjadi pada musim panas ini hanya akan menjadi lebih intens, dengan dampak yang lebih buruk bagi manusia dan planet ini, kecuali kita mengambil tindakan segera untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” kata Wakil Direktur C3S Samantha Burgess.
(wbs)
tulis komentar anda