Bakal Hancurkan Ekonomi Dunia, Virus Pengganti Covid-19 Diklaim Meletus 2025
Jum'at, 06 September 2024 - 21:21 WIB
Partai yang dimaksud memang berusaha memanfaatkan pengikutnya yang terlalu fanatik dengan teori konspirasi, jelasnya.
Teori konspirasi ini muncul di tengah meningkatnya skeptisisme masyarakat terhadap efektivitas vaksin.
“Sejak pandemi Covid-19, kami telah melihat penurunan dukungan vaksin terhadap anak-anak dan penolakan banyak orang tua,” jelas sosiolog di University of Colorado Denver, Jennifer Reich.
Beberapa pengikut teori konspirasi Penyakit X telah bersumpah untuk menolak vaksinasi di masa depan karena mereka khawatir akan mempengaruhi respons terhadap keadaan darurat kesehatan.
“Hal ini berpotensi menciptakan kelompok yang mengambil keputusan salah jika wabah benar-benar terjadi,” menurut Profesor Chunhue Chi di Oregon State University.
Bahkan, kata dia, hal tersebut berisiko menjadi kendala besar bagi masyarakat untuk lebih proaktif dalam mencegah penyakit menular yang mungkin muncul.
Teori konspirasi ini muncul di tengah meningkatnya skeptisisme masyarakat terhadap efektivitas vaksin.
“Sejak pandemi Covid-19, kami telah melihat penurunan dukungan vaksin terhadap anak-anak dan penolakan banyak orang tua,” jelas sosiolog di University of Colorado Denver, Jennifer Reich.
Beberapa pengikut teori konspirasi Penyakit X telah bersumpah untuk menolak vaksinasi di masa depan karena mereka khawatir akan mempengaruhi respons terhadap keadaan darurat kesehatan.
“Hal ini berpotensi menciptakan kelompok yang mengambil keputusan salah jika wabah benar-benar terjadi,” menurut Profesor Chunhue Chi di Oregon State University.
Bahkan, kata dia, hal tersebut berisiko menjadi kendala besar bagi masyarakat untuk lebih proaktif dalam mencegah penyakit menular yang mungkin muncul.
(wbs)
tulis komentar anda