Lewat Prasasti Babilonia Berusia 3.000 Tahun, Lokasi Bahtera Nabi Nuh Ditemukan
Selasa, 29 Oktober 2024 - 18:58 WIB
JERUSALEM - Dalam analisis yang lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno yang tertulis pada tablet Babilonia berusia 3.000 tahun, peneliti menemukan beberapa referensi Alkitab.
Peta dunia tertua yang telah digambar pada lempengan tanah liat berusia hampir 3.000 tahun telah diuraikan oleh para ilmuwan yang telah menemukan lokasi 'Bahtera Nuh'.
Artefak Babilonia - yang disebut Imago Mundi - memiliki diagram lingkaran dengan sistem penulisan yang menggunakan simbol berbentuk baji untuk menggambarkan awal penciptaan dunia.
Peneliti di British Museum mengatakan mereka berhasil menguraikan prasasti itu bulan lalu. Namun, setelah analisis lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno itu merujuk pada Alkitab.
Di bagian belakang prasasti tersebut terdapat deskripsi mengenai apa yang akan dilihat oleh pelancong dalam perjalanannya dan salah satu bagiannya menyebutkan bahwa mereka harus melewati "tujuh liga... [untuk] melihat sesuatu yang setebal bejana parsiktu."
Kata "parsiktu" juga telah disebutkan pada prasasti Babilonia kuno lainnya untuk menjelaskan ukuran perahu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari Banjir Besar.
Para peneliti meneliti petunjuk yang menyebutkan jalan menuju 'Urartu' yang diklaim dalam puisi Mesopotamia kuno bahwa seorang pria dan keluarganya telah mendaratkan bahtera untuk melestarikan kehidupan.
Peta dunia tertua yang telah digambar pada lempengan tanah liat berusia hampir 3.000 tahun telah diuraikan oleh para ilmuwan yang telah menemukan lokasi 'Bahtera Nuh'.
Artefak Babilonia - yang disebut Imago Mundi - memiliki diagram lingkaran dengan sistem penulisan yang menggunakan simbol berbentuk baji untuk menggambarkan awal penciptaan dunia.
Peneliti di British Museum mengatakan mereka berhasil menguraikan prasasti itu bulan lalu. Namun, setelah analisis lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno itu merujuk pada Alkitab.
Di bagian belakang prasasti tersebut terdapat deskripsi mengenai apa yang akan dilihat oleh pelancong dalam perjalanannya dan salah satu bagiannya menyebutkan bahwa mereka harus melewati "tujuh liga... [untuk] melihat sesuatu yang setebal bejana parsiktu."
Kata "parsiktu" juga telah disebutkan pada prasasti Babilonia kuno lainnya untuk menjelaskan ukuran perahu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari Banjir Besar.
Para peneliti meneliti petunjuk yang menyebutkan jalan menuju 'Urartu' yang diklaim dalam puisi Mesopotamia kuno bahwa seorang pria dan keluarganya telah mendaratkan bahtera untuk melestarikan kehidupan.
tulis komentar anda