Akhirat, Planet yang Belum Pernah Dijangkau Astronot Akan Diungkap?
Minggu, 10 November 2024 - 10:43 WIB
"Orbitnya akan sangat jauh, jauh melampaui Neptunus, dan jauh lebih miring dibandingkan dengan planet-planet yang diketahui," kata Patryk Sofia Lykawka, profesor madya Ilmu Planet di Universitas Kindai di Jepang dan salah satu penulis penelitian tersebut seperti dilansir Wion News, Minggu (10/11/2024).
Pencarian Planet Sembilan telah berlangsung sejak tahun 2014 ketika Konstantin Batygin dan Michael Brown menyatakan bahwa sebuah planet yang lebih besar dari Bumi dan belum ditemukan manusia sampai sekarang mungkin berkeliaran di suatu tempat di tata surya.
Kedua ilmuwan tersebut sangat yakin bahwa planet tersebut mengubah jalur benda-benda angkasa yang jauh di Sabuk Kuiper. Menurut mereka, planet tersebut adalah "Bumi super" dan massanya sekitar lima hingga tujuh kali massa planet kita.
Beberapa astronom lain di masa lalu juga telah mengemukakan teori bahwa ada sesuatu yang memengaruhi orbit beberapa objek trans-Neptunus yang diketahui.
Sebelum Brown dan Batygin mengusulkan bahwa suatu benda memengaruhi objek di Sabuk Kuiper, seorang astronom bernama Scott Sheppard dan Chadwick Trujillo memperhatikan bahwa beberapa objek trans-Neptunus yang diketahui memiliki orbit yang berkelompok secara aneh.
"Sejak Neptunus berhasil ditemukan pada tahun 1846, setidaknya 30 astronom telah mengusulkan keberadaan berbagai jenis objek trans-Neptunus dan semuanya selalu salah," kata Batygin, seorang profesor Ilmu Planet di Institut Teknologi California.
Sementara itu, ada yang percaya bahwa orbit aneh tersebut disebabkan oleh lubang hitam purba yang terbentuk tepat setelah Big Bang. Tata surya kita kemungkinan besar menangkapnya saat bergerak melintasi galaksi.
Pencarian Planet Sembilan telah berlangsung sejak tahun 2014 ketika Konstantin Batygin dan Michael Brown menyatakan bahwa sebuah planet yang lebih besar dari Bumi dan belum ditemukan manusia sampai sekarang mungkin berkeliaran di suatu tempat di tata surya.
Kedua ilmuwan tersebut sangat yakin bahwa planet tersebut mengubah jalur benda-benda angkasa yang jauh di Sabuk Kuiper. Menurut mereka, planet tersebut adalah "Bumi super" dan massanya sekitar lima hingga tujuh kali massa planet kita.
Beberapa astronom lain di masa lalu juga telah mengemukakan teori bahwa ada sesuatu yang memengaruhi orbit beberapa objek trans-Neptunus yang diketahui.
Sebelum Brown dan Batygin mengusulkan bahwa suatu benda memengaruhi objek di Sabuk Kuiper, seorang astronom bernama Scott Sheppard dan Chadwick Trujillo memperhatikan bahwa beberapa objek trans-Neptunus yang diketahui memiliki orbit yang berkelompok secara aneh.
"Sejak Neptunus berhasil ditemukan pada tahun 1846, setidaknya 30 astronom telah mengusulkan keberadaan berbagai jenis objek trans-Neptunus dan semuanya selalu salah," kata Batygin, seorang profesor Ilmu Planet di Institut Teknologi California.
Sementara itu, ada yang percaya bahwa orbit aneh tersebut disebabkan oleh lubang hitam purba yang terbentuk tepat setelah Big Bang. Tata surya kita kemungkinan besar menangkapnya saat bergerak melintasi galaksi.
(wbs)
tulis komentar anda