Ulat Hongkong Pemakan Plastik di Kenya Jadi Harapan Baru Atasi Polusi di Afrika!
Rabu, 13 November 2024 - 07:30 WIB
Larva yang diberi makan polistiren dan dedak memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dan mengkonsumsi polistiren lebih efisien.
Larva yang hanya diberi makan polistiren dapat bertahan hidup, tetapi kurang nutrisi sehingga kurang efisien dalam menguraikan polistiren.
Larva yang diberi makan polistiren dan dedak mampu menguraikan sekitar 11,7% dari total polistiren selama periode percobaan.
Analisis usus mealworm mengungkapkan perubahan signifikan dalam komposisi bakteri tergantung pada pola makan.
Usus larva yang diberi makan polistiren mengandung lebih banyak Proteobacteria dan Firmicutes, bakteri yang dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan menguraikan zat kompleks.
Bakteri seperti Kluyvera, Lactococcus, Citrobacter, dan Klebsiella juga ditemukan berlimpah dan diketahui menghasilkan enzim yang mampu mencerna plastik sintetis.
Penemuan ini menawarkan harapan dalam mengatasi polusi plastik, terutama di Afrika yang menghadapi tantangan serius akibat impor produk plastik yang tinggi dan kurangnya daur ulang.
- Menguji enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut untuk menguraikan jenis plastik lainnya.
- Mengembangkan solusi mikroba untuk mengatasi sampah plastik dalam skala yang lebih besar.
Larva yang hanya diberi makan polistiren dapat bertahan hidup, tetapi kurang nutrisi sehingga kurang efisien dalam menguraikan polistiren.
Larva yang diberi makan polistiren dan dedak mampu menguraikan sekitar 11,7% dari total polistiren selama periode percobaan.
Analisis usus mealworm mengungkapkan perubahan signifikan dalam komposisi bakteri tergantung pada pola makan.
Usus larva yang diberi makan polistiren mengandung lebih banyak Proteobacteria dan Firmicutes, bakteri yang dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan menguraikan zat kompleks.
Bakteri seperti Kluyvera, Lactococcus, Citrobacter, dan Klebsiella juga ditemukan berlimpah dan diketahui menghasilkan enzim yang mampu mencerna plastik sintetis.
Penemuan ini menawarkan harapan dalam mengatasi polusi plastik, terutama di Afrika yang menghadapi tantangan serius akibat impor produk plastik yang tinggi dan kurangnya daur ulang.
Para ilmuwan berencana untuk:
- Mengisolasi dan mengidentifikasi strain bakteri spesifik yang terlibat dalam degradasi polistiren.- Menguji enzim yang dihasilkan oleh bakteri tersebut untuk menguraikan jenis plastik lainnya.
- Mengembangkan solusi mikroba untuk mengatasi sampah plastik dalam skala yang lebih besar.
tulis komentar anda