Tersedia November 2020, Ini Tiga Produsen Pemasok Vaksin COVID-19 ke Indonesia
Senin, 12 Oktober 2020 - 21:16 WIB
JAKARTA - Pemerintah melakukan finalisasi pembelian vaksin untuk COVID-19 dari tiga perusahaan produsen. Ketiga produsen itu Cansino, G42/Sinopharm, dan Sinovac . (Baca juga: Airlangga Hartarto: 30 Juta Dosis Vaksin Tiba Akhir Tahun 2020 )
Ketiganya telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang. Sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (12/10/2020), jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose) pada November 2020 dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Lalu G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Sebanyak 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.
Terakhir, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada pekan pertama Desember 2020. Lalu ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose).
Untuk diketahui, yang dimaksud dengan single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara. Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan.
Sedangkan G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko, dan Argentina.
Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile. (Baca juga: Tuduhan Tunggangi Aksi Tolak UU Ciptaker, SBY: Ungkap Siapa yang Dimaksud? )
Ketiganya telah sepakat menyediakan vaksin untuk Indonesia pada November mendatang. Sebagaimana dilansir dari siaran pers Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Senin (12/10/2020), jumlah vaksin yang disanggupi oleh masing-masing perusahaan beragam, tergantung dari kapasitas produksi dan komitmen kepada pembeli lain.
Untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100.000 vaksin (single dose) pada November 2020 dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Lalu G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini. Sebanyak 5 juta dosis akan mulai datang pada November 2020.
Terakhir, Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada pekan pertama Desember 2020. Lalu ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.
Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose).
Untuk diketahui, yang dimaksud dengan single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi. Sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.
Vaksin dari ketiga perusahaan tersebut diketahui sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara. Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Arab Saudi, Rusia, dan Pakistan.
Sedangkan G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko, dan Argentina.
Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di China, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile. (Baca juga: Tuduhan Tunggangi Aksi Tolak UU Ciptaker, SBY: Ungkap Siapa yang Dimaksud? )
(iqb)
tulis komentar anda