Kontroversial, Studi Sebut Sekolah Bisa Dibuka karena Bukan Hotspot COVID-19
Senin, 02 November 2020 - 20:20 WIB
Bukti yang diperoleh dari statistik COVID-19 nasional juga memiliki kekurangan. Di Amerika Serikat, misalnya, infeksi tanpa gejala masih terlewat karena kebijakan yang menguji hanya orang yang mengalami gejala.
Mekanisme Misterius
"Mengapa anak-anak kecil tampaknya cenderung tidak menyebarkan virus Corona baru ke orang lain, (ini) tidak jelas," kata Haas.
Salah satu kemungkinannya adalah karena mereka memiliki paru-paru yang lebih kecil. Mereka kurang mampu memproyeksikan aerosol infeksius dibandingkan orang dewasa.
Haas mengatakan ini terjadi pada tuberkulosis. Tetapi pada tuberkulosis, infeksi menyebar dari lesi di paru-paru. Sementara infeksi SARS-CoV-2 berbeda, karena virus menginfeksi saluran udara bagian atas. Pertanyaan itu 'membuatku bingung'," kata Haas.
Kemungkinan lain adalah anak-anak cenderung lebih sedikit menularkan virus karena mereka lebih sering asimtomatik. Dalam sebuah penelitian di Inggris terhadap anak usia 2-15 tahun, ada 50% anak yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala7.
"Tidak ada transmisi nol atau risiko nol," kata Russell. Tetapi risiko penularan di sekolah rendah, terutama ketika penularan di komunitas rendah, katanya. (Baca juga: Hati-hati, Baterai Galaxy M51 Bikin Kamu nge-Drakor dan nge-Game Lupa Waktu )
Mekanisme Misterius
"Mengapa anak-anak kecil tampaknya cenderung tidak menyebarkan virus Corona baru ke orang lain, (ini) tidak jelas," kata Haas.
Salah satu kemungkinannya adalah karena mereka memiliki paru-paru yang lebih kecil. Mereka kurang mampu memproyeksikan aerosol infeksius dibandingkan orang dewasa.
Haas mengatakan ini terjadi pada tuberkulosis. Tetapi pada tuberkulosis, infeksi menyebar dari lesi di paru-paru. Sementara infeksi SARS-CoV-2 berbeda, karena virus menginfeksi saluran udara bagian atas. Pertanyaan itu 'membuatku bingung'," kata Haas.
Kemungkinan lain adalah anak-anak cenderung lebih sedikit menularkan virus karena mereka lebih sering asimtomatik. Dalam sebuah penelitian di Inggris terhadap anak usia 2-15 tahun, ada 50% anak yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala7.
"Tidak ada transmisi nol atau risiko nol," kata Russell. Tetapi risiko penularan di sekolah rendah, terutama ketika penularan di komunitas rendah, katanya. (Baca juga: Hati-hati, Baterai Galaxy M51 Bikin Kamu nge-Drakor dan nge-Game Lupa Waktu )
(iqb)
tulis komentar anda