Ambil Batu, Pekan Ini China Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Nirawak ke Bulan

Minggu, 22 November 2020 - 22:00 WIB
"Ilmuwan bulan telah mengadvokasi misi pengembalian sampel robotik ke berbagai area kritis ini untuk menjawab sejumlah pertanyaan mendasar yang tersisa dari eksplorasi sebelumnya," kata Head.

Misi Chang'e-5 dapat membantu menjawab pertanyaan seperti berapa lama bulan tetap aktif secara vulkanik di interiornya dan kapan medan magnetnya -kunci untuk melindungi segala bentuk kehidupan dari radiasi Matahari- menghilang.

Misi ke Bulan

Setelah berada di orbit bulan, wahana tersebut akan mengerahkan sepasang kendaraan ke permukaan. Pendarat akan mengebor ke tanah, lalu mentransfer sampel tanah dan batuannya ke ascender yang akan lepas landas dan berlabuh dengan modul yang mengorbit.

Jika ini berhasil, sampel akan dipindahkan ke kapsul kembali. Kapsul ini yang akan mengembalikannya ke Bumi.

China melakukan pendaratan bulan pertamanya pada tahun 2013. Pada Januari 2019, wahana Chang'e-4 mendarat di sisi jauh bulan, yang pertama oleh wahana antariksa negara mana pun.

Dalam satu dekade ke depan, China berencana mendirikan stasiun pangkalan robotik untuk melakukan eksplorasi tak berawak di kawasan kutub selatan. Ini akan dikembangkan melalui misi Chang'e-6 dan 8 sepanjang tahun 2020-an dan diperluas hingga tahun 2030-an menjelang pendaratan berawak.

Untuk diketahui, pada Juli 2020, China meluncurkan wahana tak berawak ke Mars dalam misi independen pertamanya ke planet lain. (Baca juga: Bahaya! Vaksinasi Umum Menurun, Indonesia Harus Waspadai Twindemics )
(iqb)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More