Pakai Teknologi Canggih, Vaksin Moderna Dirancang Hanya 2 Hari

Sabtu, 28 November 2020 - 07:39 WIB
Vaksin mRNA Moderna memacu tubuh untuk memproduksi protein lonjakan secara internal. Itu, pada gilirannya, memicu respons imun. Foto/Business Insider
WASHINGTON - Kandidat vaksin virus Corona Moderna dinyatakan 94,5% efektif dalam mencegah COVID-19 dalam uji klinis. Hal ini diungkap perusahaan pembuatnya pekan lalu. (Baca juga: Vaksin Moderna Diumumkan 94,5% Efektif Jinakkan Virus Corona )

Proses pengembangan vaksin sangat cepat -hanya tim Pfizer dan BioNTech yang mengalahkan pendatang baru biotek ini dalam mengumumkan hasil dari uji klinis tahap akhir.

Vaksin eksperimental juga jauh lebih efektif dari yang diharapkan. Food and Drug Administration (FDA AS), mengatakan, kemungkinan akan menyetujui vaksin yang menunjukkan setidaknya 50% kemanjuran. Anthony Fauci dari FDA berharap keefektifannya mencapai 70%.

Untuk diketahui, AstraZeneca menemukan kandidat vaksin virus Corona rata-rata 70% efektif, sementara Pfizer-BioNTech melaporkan suntikan mereka 95% efektif. Namun yang pertama dikabarkan akan mengulang uji klinis karena ada kesalahan pengujian yang bisa berdampak pada kesalahan kesimpulan.

Tapi mungkin yang lebih luar biasa adalah Moderna. Laman Business Insider mengutarakan, perusahaan merancang vaksin Moderna hanya dalam waktu dua hari di bulan Januari 2020, bahkan sebelum beberapa orang mendengar tentang virus Corona.



Itu tidak akan mungkin terjadi tanpa teknologi yang telah dipertaruhkan Moderna sejak didirikan, yakni vaksin messenger RNA (mRNA). (Baca juga: Terungkap! Alasan Pemerintah Pilih Vaksin China Ketimbang Pfizer dan Moderna )

Messenger RNA adalah materi genetik yang memberi tahu sel bagaimana membuat protein. Jadi kandidat vaksin virus Corona Moderna bekerja dengan menyuntikkan sepotong kecil mRNA dari virus Corona yang mengkode protein lonjakan virus.

Protein ini membantu virus Corona menempel dan menyerang sel, dan itulah yang ditargetkan dan dinetralkan oleh antibodi. Vaksin mRNA Moderna memacu tubuh untuk memproduksi protein lonjakan secara internal. Itu, pada gilirannya, memicu respons imun. Kandidat Pfizer, yang menurut perusahaan 95% efektif, juga berbasis mRNA.

Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More