Pesawat Ruang Angkasa China Chang'e 5 Sukses Mendarat di Bulan

Rabu, 02 Desember 2020 - 03:26 WIB
Chang'e 5 baru saja diluncurkan pada 23 November, jadi ini mengemas banyak aksi dalam beberapa pekan yang singkat. Pendarat Chang'e 5 bertenaga surya, sehingga harus menyelesaikan semua pekerjaannya paling lama dalam dua pekan Bumi, sebelum Matahari terbenam di Mons Rümker. Untuk diketahui, satu hari Bulan berlangsung sekitar 29 hari Bumi. Jadi sebagian besar situs Bulan menerima sinar Matahari terus menerus selama dua pekan diikuti oleh dua pekan kegelapan malam.

Chang'e 5 adalah misi terbaru dalam program eksplorasi Bulan robotik Chang'e, yang dinamai menurut nama Dewi Bulan dalam mitologi China. Pengorbit Chang'e 1 dan Chang'e 2 diluncurkan masing-masing pada 2007 dan 2010, dan Chang'e 3 menempatkan duo penjelajah pendarat di sisi dekat Bulan pada Desember 2013.



Pendarat China Chang'e 5 bulan menangkap pemandangan permukaan Bulan yang berhasil melakukan pendaratan pada 1 Desember 2020. Foto/China National Space Administration/CLEP

Misi Chang'e 5 T1 mengirim prototipe kapsul kembali di sekitar bulan dan kembali ke Bumi pada Oktober 2014 untuk membantu mempersiapkan Chang'e 5. Dan pada Januari 2019, duo penjelajah pendarat Chang'e 4 melakukan yang pertama, yakni mendarat di sisi jauh Bulan yang misterius, yang sebagian besar belum dijelajahi. Kedua robot Chang'e 4 tetap beroperasi hari ini, seperti halnya pendarat Chang'e 3.

Meskipun Chang'e 5 memiliki masa operasional yang sangat singkat, misi ini dirancang untuk memiliki dampak jangka panjang. Bagaimanapun, para ilmuwan masih 382 kg material Bulan yang dibawa ke Bumi oleh misi Apollo NASA dari tahun 1969 hingga 1972. (Lihat juga: Pesawat Luar Angkasa China Berhasil Masuk Orbit Bulan )

Beberapa bahan Apollo berasal dari Oceanus Procellarum, dataran vulkanik besar yang dieksplorasi Apollo 12 pada akhir 1969. Tetapi batuan Mons Rümker terbentuk hanya 1,2 miliar tahun lalu, sedangkan semua sampel yang dikumpulkan oleh astronot Apollo berusia lebih dari 3 miliar tahun. .

"Karena itu, Chang'e 5 akan membantu para ilmuwan memahami apa yang terjadi di akhir sejarah bulan, serta bagaimana Bumi dan tata surya berevolusi," tulis Planetary Society nirlaba dalam deskripsi misinya. (Baca juga: 7 Pekerja Proyek Tersambar Petir, 3 Tewas dan 4 Terluka )

Chang'e 5 bukan satu-satunya perlombaan pengembalian sampel benda ruang angkasa di Bumi. Misi Hayabusa2 Jepang dijadwalkan untuk mengirimkan potongan-potongan asteroid Ryugu ke Bumi pada 5 Desember, dan penyelidikan OSIRIS-REx NASA mengumpulkan sampel batuan luar angkasa Bennu pada akhir Oktober. Sampel Bennu tersebut rencananya akan pulang ke Bumi pada September 2023.
(iqb)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More